Kasus Covid-19 Melonjak, Taiwan Akan Tutup Semua Sekolah
Perlu diketahui, negara itu telah melaporkan hampir 1.000 kasus infeksi domestik baru selama sepekan terakhir.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Sebelumnya, kasus domestik telah terkonsentrasi di wilayah Taiwan utara dan diduga terkait dengan penularan diantara pilot dan hotel di bandara internasional utama Taipei, meskipun pemerintah tidak yakin dengan rantai penularan itu.
Taiwan telah melaporkan total 2.260 kasus sejak dimulainya pandemi pada awal 2020.
Salah satu pasien yang meninggal pada hari Selasa kemarin adalah seorang laki-laki berusia 86 tahun yang menderita berbagai penyakit kronis.
Ia merupakan orang pertama yang meninggal karena virus tersebut sejak kasus positif yang ditularkan di dalam negeri ini mulai mengalami lonjakan pada akhir April lalu.
Pasien tersebut termasuk diantara sekelompok pasien positif yang dirawat di Rumah Sakit Far Eastern Memorial di New Taipei City.
Sementara dua perawat yang menanganinya juga telah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 setelah menjalani kali kedua pemeriksaan.
Kedua perawat itu kini tengah menjalani masa karantina di bangsal isolasi rumah sakit itu.
Perlu diketahui, rumah sakit tersebut pun dijadwalkan melakukan pemeriksaan putaran ketiga pada hari Rabu ini.
Karena dua kasus tambahan baru itu mengindikasikan bahwa dalam klaster rumah sakit itu kini terdapat 11 kasus positif dengan satu kasus kematian.
Sementara itu, Taiwan tengah memobilisasi korps diplomatiknya untuk mengamankan pengiriman vaksin Covid-19 agar bisa dikirim lebih cepat.
Kondisi ini menjadi lebih mendesak sejak peningkatan 'mendadak' dalam kasus domestik di negara yang telah melakukan vaksinasi terhadap kurang dari 1 persen populasinya.
Taiwan yang merupakan sebuah pusat manufaktur semikonduktor utama, sejauh ini hanya menerima sekitar 300.000 dosis vaksin untuk lebih dari 23 juta penduduknya.
Semuanya merupakan vaksin AstraZeneca dan secara cepat dosis tersebut pun dinyatakan habis.
Dalam pernyataan yang diterbitkan pada hari Selasa kemarin oleh Kantor Berita Pusat resmi Taiwan, Duta Besar de facto Taiwan untuk Amerika Serikat (AS), Hsiao Bi Khim mengatakan bahwa ia sedang melakukan pembicaraan dengan AS untuk mendapatkan bagian dari dosis vaksin Covid-19 yang rencananya akan didonasikan Presiden AS Joe Biden ke luar negeri.