Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kutuk Serangan Israel ke Palestina, Imam Besar Istiqlal: Susah Diterima Akal Sehat

Kecam serangan Israel pada Palestina, Nasaruddin prihatin terhadap kondisi warga Palestina yang mendapatkan serangan di tengah pandemi Covid-19.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Kutuk Serangan Israel ke Palestina, Imam Besar Istiqlal: Susah Diterima Akal Sehat
Tribunnews/Jeprima
Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar mengecam serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap wilayah Palestina.

Nasaruddin mengaku prihatin terhadap kondisi para warga Palestina yang mendapatkan serangan di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Pengurus Masjid Istiqlal menyatakan perasaan mendalam terhadap saudara-saudara kita di Palestina. Kita sungguh sangat menyesal di era yang kita terbebani dengan persoalan besar masalah Covid-19, tapi ditambahkan oleh beban baru lagi," ujar Nasaruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (19/5/2021).

Baca juga: Israel Serang Jalur Gaza: 50 Sekolah Rusak Akibat Pengeboman Israel

Menurut Nasaruddin, serangan ini tidak bisa diterima oleh akal sehat, mengingat serangan dilakukan di saat pandemi Covid-19.

Serangan ini, menurut Nasaruddin, merupakan bentuk kekejaman yang luar biasa.

"Saya kira akal sehat sebagai manusia normal susah menerima," ucap Nasaruddin.

Dirinya mengatakan serangan Israel ini telah mengorbankan banyak warga sipil, khususnya anak-anak dan orang-orang tua.

Baca juga: TANGIS Pilu Warga Gaza Kehilangan Keluarga dalam Serangan Udara Zionis Israel

BERITA TERKAIT

Nasaruddin mengajak seluruh pihak yang memiliki otoritas untuk melakukan aksi agar serangan Israel terhadap Palestina ini dihentikan.

"Kita mengimbau kepada semua pihak yang terkait, kompeten, badan internasional. Mari kita melakukan sesuatu yang sangat kongkret untuk menghentikan kekejaman yang dilakukan pemerintah Israel," tutur Nasaruddin.

Solusi yang dibutuhkan, menurut Nasaruddin, harus bersifat permanen.

Selain itu, dirinya berharap ada solusi damai untuk kedua negara.

"Sebagai sesama bani adam, apakah tidak ada solusi lain yang bisa lakukan dengan penuh kedamaian. Tanpa harus melakukan pertumpahan darah dengan melakukan perusakan bangunan," pungkas Nasaruddin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas