Anjing Bisa Deteksi Covid-19 pada Penumpang Meski Tanpa Gejala
Anjing pelacak dapat mengendus virus Covid-19 di bandara meskipun penumpang itu tanpa gejala
Editor: hasanah samhudi
Penulis penelitian mengatakan mereka berharap pada akhirnya dapat menggantikan kebutuhan para pelancong untuk karantina - yang tentu mengganggu setiap kedatangan meskipun sebagian besar tidak positif Covid-19.
Baca juga: Terdeteksi 26 Kasus Varian Baru, Menkes Khawatir Kasus Covid-19 di Indonesia Meledak
"Kuncinya adalah anjing secara signifikan lebih cepat daripada tes lainnya," kata rekan penulis James Logan.
"Apa yang kami sarankan adalah bahwa anjing akan melakukan pemeriksaan awal pertama, dan kemudian mereka (kedatangan) yang diindikasikan positif kemudian akan menerima tes PCR gratis,” katanya.
Tim tersebut mengatakan bahwa dari 300 penumpang dalam satu pesawat, kurang dari satu persen secara statistic kemungkinan besar membawa SARS-CoV-2.
Di bawah peraturan karantina saat ini yang diterapkan oleh beberapa negara, semua 300 harus diisolasi, menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.
Tetapi mengingat kepekaan anjing terlatih, maksimal 35 orang di dalamnya akan diindikasikan sebagai positif, kata surat kabar itu.
Baca juga: Nasib Terkini 2 Bule Inggris yang Kabur ke Puncak saat Hendak di Karantina
Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 3 yang kemungkinan akan muncul sebagai positif berdasarkan tes PCR.
"Ini adalah awal yang sangat penting dan dapat menghasilkan sistem yang berguna dan dapat digunakan," kata Mick Bailey, profesor Imunologi Komparatif di Universitas Bristol, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
"Tetapi masih banyak lagi validasi yang perlu dilakukan sebelum kami yakin bahwa anjing-anjing tersebut dapat secara andal dan secara spesifik mendeteksi infeksi SARS-CoV-2 tanpa gejala pada orang-orang di bandara dan stasiun kereta,” ujarnya. (Tribunnews.com/ChannelNewsAsia/Hasanah Samhudi)