Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anjing Bisa Deteksi Covid-19 pada Penumpang Meski Tanpa Gejala

Anjing pelacak dapat mengendus virus Covid-19 di bandara meskipun penumpang itu tanpa gejala

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Anjing Bisa Deteksi Covid-19 pada Penumpang Meski Tanpa Gejala
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
APEL PASUKAN ANGKUTAN NATARU. Anggota K-9 Brimob Polda DIY melakukan sterilisasi dengan anjing pelacak seusai mengikuti apel kesiapan angkutan kereta api jelang Natal 2019 dan Tahu Baru 2020 (Nataru) di Stasiun Tugu, Kota Yogyakarta, Kamis (19/12/2019). Apel pasukan operasi angkutan yang diikuti oleh petugas gabungan dari PT. KAI, TNI dan Polri itu guna menciptakan Nataru dengan "zero accident". TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI 

Penulis penelitian mengatakan mereka berharap pada akhirnya dapat menggantikan kebutuhan para pelancong untuk karantina - yang tentu mengganggu setiap kedatangan meskipun sebagian besar tidak positif Covid-19.

Baca juga: Terdeteksi 26 Kasus Varian Baru, Menkes Khawatir Kasus Covid-19 di Indonesia Meledak

"Kuncinya adalah anjing secara signifikan lebih cepat daripada tes lainnya," kata rekan penulis James Logan.

"Apa yang kami sarankan adalah bahwa anjing akan melakukan pemeriksaan awal pertama, dan kemudian mereka (kedatangan) yang diindikasikan positif kemudian akan menerima tes PCR gratis,” katanya.

Tim tersebut mengatakan bahwa dari 300 penumpang dalam satu pesawat, kurang dari satu persen secara statistic kemungkinan besar membawa  SARS-CoV-2.

Di bawah peraturan karantina saat ini yang diterapkan oleh beberapa negara, semua 300 harus diisolasi, menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.

Tetapi mengingat kepekaan anjing terlatih, maksimal 35 orang di dalamnya akan diindikasikan sebagai positif, kata surat kabar itu.

Baca juga: Nasib Terkini 2 Bule Inggris yang Kabur ke Puncak saat Hendak di Karantina

Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 3 yang  kemungkinan akan muncul sebagai positif berdasarkan tes PCR.

Berita Rekomendasi

"Ini adalah awal yang sangat penting dan dapat menghasilkan sistem yang berguna dan dapat digunakan," kata Mick Bailey, profesor Imunologi Komparatif di Universitas Bristol, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

"Tetapi masih banyak lagi validasi yang perlu dilakukan sebelum kami yakin bahwa anjing-anjing tersebut dapat secara andal dan secara spesifik mendeteksi infeksi SARS-CoV-2 tanpa gejala pada orang-orang di bandara dan stasiun kereta,” ujarnya. (Tribunnews.com/ChannelNewsAsia/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas