Donald Trump Ragu Covid-19 Berasal dari Laboratorium Wuhan China
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45, Donald Trump yang semula dikenal sebagai pendukung teori tersebut angkat bicara.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AS - Asal usul Covid-19 tengah menjadi perhatian dunia.
Apalagi setelah belum lama ini muncul teori bahwa virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan, China.
Di awal munculnya virus corona informasi itu ramai dibicarakan dan kali ini teori itu kembali mencuat.
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45, Donald Trump yang semula dikenal sebagai pendukung teori tersebut angkat bicara.
Berbicara kepada Dan Bongino dari Fox Nation, Trump kini ragu, virus corona berasal dari laboratorium.
Mengutip Forbes, dengan nada bercanda, Trump mengatakan bahwa tuan rumah tidak perlu lagi menggunakan kata "berpotensi" ketika menyinggung soal teori tersebut.
"Saya pikir Anda bisa mengeluarkan kata 'potensi' yang berasal dari laboratorium," kata Trump kepada Bongino.
Baca juga: Trump Digugat Keturunan Tionghoa Gara-gara Sebut Covid-19 Sebagai “Virus China”
Trump menanggapi saat Bongino merujuk artikel dari Wall Street Journal, yang diterbitkan pada Jumat (21/5/2021) yang merinci soal laporan intelijen AS.
Laporan tersebut menemukan beberapa peneliti dari Institut Virologi Wuhan, China dirawat di rumah sakit karena penyakit mirip Covid pada November 2019, beberapa minggu sebelumnya kasus virus corona pertama yang dikonfirmasi.
Komentar dari Trump muncul setelah 18 ilmuwan terkemuka menerbitkan surat di Science awal bulan ini yang menyerukan untuk menyelidiki lebih lanjut asal-usul Covid-19, yang menyatakan teori tentang kebocoran laboratorium tetap "dapat dilakukan."
Laporan baru tersebut menguatkan dan menambahkan detail baru ke lembar fakta Departemen Luar Negeri yang dikeluarkan Pemerintahan Trump pada Januari.
Dijelaskan bahwa peneliti China jatuh sakit pada musim gugur 2019, tetapi tidak menyebutkan bahwa mereka telah dirawat di rumah sakit.
Pejabat tak dikenal memberikan berbagai pendapat tentang kualitas intelijen kepada Journal, dengan satu alasan bahwa diperlukan lebih banyak detail, sementara yang lain mengklaim itu "sangat tepat."
Penegasan Trump juga muncul di tengah tekanan baru dari orang-orang di komunitas sains untuk menganggap serius teori tentang pelepasan yang tidak disengaja dari laboratorium dan pertempuran politik yang sedang berlangsung mengenai apakah teori itu diberhentikan karena keberpihakan atau ketakutan tentang diskriminasi anti-Asia.