Artefak Berusia 1.000 Tahun yang Diduga Dicuri akan Dikembalikan ke Thailand dari AS
Dua artefak berupa ambang pintu yang diperkirakan berusia 1.000 tahun akan dikembalikan ke Thailand dari Amerika Serikat, Jumat (28/5/2021) malam.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Dua artefak batu pasir kuno yang diperkirakan berusia 1.000 tahun akan tiba di Thailand pada Jumat (28/5/2021) malam, Channel News Asia melaporkan.
Setibanya di Thailand, pemerintah akan memajang kedua artefak di Museum Nasional selama tiga bulan mulai Selasa, menyusul upacara khusus.
Sebelumnya, artefak berupa ambang pintu itu diyakini telah dicuri dari Thailand selama Perang Vietnam, kemudian diselundupkan secara ilegal ke Amerika Serikat.
Di Amerika Serikat, artefak dengan ukiran indah dewa Hindu Indra dan Yama berasal dari akhir abad ke-10 atau ke-11, telah dipamerkan selama beberapa dekade di San Francisco Asian Art Museum.
Adapun pemulangan artefak dilakukan setelah penyelidikan tiga tahun oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.
Baca juga: Dari Sorban Hingga Pedang, Artefak Peninggalan Nabi Muhammad SAW Dipamerkan pada Ramadhan Fest 2021
Baca juga: Peneman Artefak di Garut, Diduga Peninggalan Prabu Kian Santang Atau Siliwangi
Meski demikian, Museum California bersikeras telah lama berencana mengembalikan artefak tersebut, tetapi membantah tuduhan penyelidik bahwa benda itu dicuri.
"Kami sangat senang ambang pintu ini kembali ke negara asalnya," kata Jay Xu, direktur museum, dalam sebuah pernyataan.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Departemen Seni Rupa Thailand Prateep Pengtako mengatakan kedua ambang pintu itu menunjukkan pengaruh Kerajaan Khmer kuno, yang ibukotanya di Kamboja zaman modern.
Ambang pintu diperkirakan diambil antara tahun 1958 dan 1969, lanjut Prateep Pengtako.
"Ambang pintu adalah bagian dari struktur kuil Kamboja kuno," kata Prateep Pengtako kepada AFP.
"Ambang pintu diperkirakan diambil antara tahun 1958 dan 1969. Secara khusus, tahun 1965 hingga 1966 banyak artefak Thailand hilang."
Dikatakan Kementerian Luar Negeri Thailand, ambang pintu itu termasuk di antara 133 artefak Thailand yang dipamerkan di museum dan galeri di AS.
Dengan kembalinya kedua barang antik tersebut akan sangat berpengaruh terhadap sejarah, arkeologi, dan budaya bagi pemerintah dan rakyat Thailand.
"Kembalinya barang antik ini sangat penting dalam hal sejarah, arkeologi, dan budaya bagi Pemerintah Thailand dan rakyat Thailand," kata Kementerian Luar Negeri Thailand, setelah upacara penyerahan awal pekan ini antara otoritas AS dan Konsulat Jenderal Kerajaan Thailand di Los Angeles.