Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Reaksi Hamas soal Janji Menlu AS Bantu Palestina: Tak akan Sentuh Bantuan Rekonstruksi Gaza

Hamas berjanji tak akan menyentuh bantuan rekonstruksi Gaza yang dijanjikan oleh Menlu AS, Antony Blinken.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Reaksi Hamas soal Janji Menlu AS Bantu Palestina: Tak akan Sentuh Bantuan Rekonstruksi Gaza
SAID KHATIB / AFP
Asap mengepul setelah serangan udara Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan, pada 17 Mei 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok pejuang Hamas berjanji tidak akan menyentuh bantuan internasional untuk rekonstruksi di Gaza, Palestina.

Kepala sayap politik Hamas, Yahya Sinwar, pada Rabu (26/5/2021), menjanjikan distribusi bantuan yang transparan dan tidak memihak dalam suasana gencatan senjata dengan Israel.

"Kami menyambut baik upaya internasional atau Arab untuk membangun kembali Jalur Gaza," kata Sinwar.

"Saya menegaskan komitmen kami untuk tidak mengambil satu sen pun yang dimaksudkan untuk rekonstruksi dan upaya kemanusiaan," katanya.

"Kami tidak pernah mengambil satu sen pun sejak dahulu," tandasnya, dikutip dari Al Jazeera

Baca juga: Irlandia Jadi Negara UE Pertama yang Sebut Israel Lakukan Pencaplokan Wilayah Palestina

Baca juga: Jepang Bertekad Bantu Damaikan Ketegangan Israel dan Palestina

Pernyataan Sinwar ini merupakan tanggapan atas Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, yang menjanjikan bantuan kepada Palestina.

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (18/5/2021) lalu. Dalam suratnya, Haniyeh menjelaskan kepada Presiden Jokowi soal eskalasi kekerasan Israel di Palestina.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (18/5/2021) lalu. Dalam suratnya, Haniyeh menjelaskan kepada Presiden Jokowi soal eskalasi kekerasan Israel di Palestina. (Tangka Layar Anadolu Agency)

Kendati demikian, Blinken menekankan supaya bantuan ini tidak memberi keuntungan bagi Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.

Berita Rekomendasi

"Kami akan bekerja untuk memastikan bahwa Hamas tidak mendapat manfaat dari upaya rekonstruksi ini," kata Blinken.

AS bahkan berencana kerja sama dengan Otoritas Palestina (PA) yang berbasis di Ramallah di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas.

AS ingin mengurangi kemungkinan akan memperkuat Hamas.

Diplomat tinggi AS itu juga mengatakan Amerika Serikat akan membuka kembali konsulatnya di Yerusalem setelah ditutup oleh Donald Trump pada 2019 silam, dikutip dari VOA

Diketahui Hamas telah dilabeli AS dan Uni Eropa sebagai organisasi teroris.

Sinwar menilai pernyataan Blinken ditujukan untuk menambah kesenjangan hubungan antara Hamas dan PA.

Kendati demikian, dia juga mengatakan pernyataan Menlu AS itu tidak akan berpengaruh pada hubungan faksi-faksi di Palestina.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas