Pelihara Kucing Diam-diam, Satu Keluarga di Korea Utara Diisolasi Paksa
Satu keluarga di Korea Utara diisolasi paksa di pusat isolasi Covid-19 karena memelihara kucing diam-diam.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
![Pelihara Kucing Diam-diam, Satu Keluarga di Korea Utara Diisolasi Paksa](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-kucing-satwt.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Korea Utara baru-baru ini menangkap satu keluarga dan menempatkan mereka di pusat isolasi Covid-19 karena seekor kucing.
Satu keluarga berisi 4 orang itu tinggal di Distrik Songhu, Hyesan, Provinsi Yanggang.
Mereka ditempatkan di pusat isolasi pada 24 Mei lalu, menurut sumber di Provinsi Yanggang mengatakan kepada Daily NK.
"Keluarga itu diberi hukuman 20 hari dalam isolasi karena secara ilegal memelihara kucing menyusul kebijakan untuk tidak melakukannya di wilayah perbatasan (Sino-Korea Utara)," ujarnya.
Sebelumnya otoritas Korea Utara telah memerintahkan wilayah perbatasan yakni Hyesan, Sinuiju, dan beberapa lokasi lainnya untuk membunuh kucing dan merpati.
![Gambar tak bertanggal yang dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 29 Agustus 2020 ini menunjukkan seorang pegawai stasiun memeriksa suhu tubuh penumpang sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19 di Pyongyang.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/memeriksa-suhu-tubuh-penumpang-korea-utara.jpg)
Baca juga: Pria Korea Utara Dikabarkan Dieksekusi karena Jual Video Korea Selatan, Ditembak di Depan 500 Orang
Baca juga: Soal Senjata Nuklir Korea Utara, Biden Peringatkan Takkan Beri Pengakuan Internasional seperti Trump
Ini dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Kemungkinan ada keyakinan di Korea Utara bahwa hewan bisa menularkan Covid-19 secara langsung.
Menurut laporan Daily NK, warga Korut bahkan beberapa kali terlihat menembaki burung di perbatasan China.
Bahkan semua kucing, baik kucing liar maupun peliharaan jadi sasaran pembantaian ini.
Keluarga di Hyesan itu berbohong kepada petugas bahwa kucing mereka telah mati saat ada pemeriksaan.
Namun pada 22 Mei, kucing mereka terlihat di dekat pagar rantai di perbatasan.
Penjaga yang sedang berpatroli berusaha menangkap kucing itu, namun tidak berhasil.
Kucing itu kemudian lari ke pemukiman.
Insiden tersebut dilaporkan ke otoritas karantina provinsi hingga akhirnya sosok pemilik ditemukan setelah dua hari penyelidikan.
![Ilustrasi kucing orange](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-kucing-orange.jpg)
Baca juga: Larangan Kim Jong Un untuk Rakyat Korea Utara, Skinny Jeans hingga Tindik di Mulut dan Hidung
Baca juga: Ban Ki-moon Pimpin Inisiatif Masyarakat Sipil untuk Penyatuan Korea
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.