Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PM Malaysia Muhyiddin Yassin Telah Umumkan Lockdown Total Mulai Juni 2021

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin telah mengumumkan "penguncian total" secara nasional mulai Juni 2021.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
zoom-in PM Malaysia Muhyiddin Yassin Telah Umumkan Lockdown Total Mulai Juni 2021
Maszuandi Adnan / MALAYSIA DEPARTEMEN INFORMASI / AFP
Selebaran dari Departemen Informasi Malaysia yang diambil dan dirilis pada 24 Februari 2021 ini menunjukkan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menerima dosis pertama vaksin virus corona Pfizer / BioNTech Covid-19 di sebuah klinik pemerintah di Putrajaya. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin telah mengumumkan "penguncian total" secara nasional mulai Juni 2021.

Kebijakan terbaru pemerintah Malaysia ini diambil mengingat negara itu dilanda infeksi virus corona yang terus melonjak dan mencapai rekor.

Melansir Al Jazeera, Muhyiddin mengatakan penguncian yang lebih ketat dari dimulai 1-14 Juni 2021 di semua bidang sosial ekonomi.

Hanya sektor layanan dan ekonomi penting yang akan tetap beroperasi, yang akan didaftarkan oleh dewan keamanan nasional.

Baca juga: Malaysia Catat Rekor Tertinggi Harus Covid-19 Hari Ini, 9.020 Kasus Baru

Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: Malaysia Lockdown Nasional 1 Juni | Bashar al-Assad Menang Pemilu Suriah

Muhyiddin Yassin Divaksin Pfizer
Selebaran dari Departemen Informasi Malaysia yang diambil dan dirilis pada 24 Februari 2021 ini menunjukkan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menerima dosis pertama vaksin virus corona Pfizer / BioNTech Covid-19 di sebuah klinik pemerintah di Putrajaya.

Para pejabat yakin varian yang lebih menular telah berkontribusi pada lonjakan tersebut dan mengingat belum lama ini ada pertemuan untuk merayakan Idul Fitri di negara mayoritan Muslim tersebut.

"Dengan kenaikan (kasus infeksi) terbaru dalam kasus harian yang menunjukkan tren meningkat drastis, kapasitas rumah sakit di seluruh negeri untuk merawat pasien COVID-19 menjadi terbatas," kata Muhyiddin dalam sebuah pernyataan, Jumat.

Malaysia melaporkan lebih dari 9.000 kasus virus corona baru pada Minggu (30/5/2021), sehingga totalnya menjadi 558,534.

BERITA REKOMENDASI

Meskipun angka tersebut masih dalam kategori 'sedang' menurut standar global, wabah virus corona di Malaysia telah meningkat pesat dalam beberapa minggu terakhir.

Jumlah pasien dalam perawatan intensif dan menggunakan ventilator telah mencapai rekor tertinggi.

Baca juga: Kelas Online Buddha Dharma oleh Institut Fo Guang Shan Dong Zen Malaysia, Berikut Persyaratannya

Petugas Medis Malaysia
Petugas medis yang mengenakan pakaian pelindung menyiapkan alat tes di lokasi pengujian virus Corona Covid-19 gratis di Shah Alam, di pinggiran Kuala Lumpur, pada 27 Mei 2021.

Program Vaksinasi

Malaysia telah memulai upaya vaksinasi COVID-19, meskipun para kritikus mengatakan peluncurannya lambat.

Sekira 1,7 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin hingga Kamis (13/5/2021).


"Mengingat penutupan penuh ekonomi selama lockdown nasional, Kementerian Keuangan akan segera mengumumkan paket bantuan untuk individu dan sektor ekonomi," kata Muhyiddin.

Jika Malaysia dapat mengurangi jumlah kasus dalam dua minggu pertama lockdown, pemerintah akan mengizinkan beberapa sektor untuk dibuka kembali secara perlahan selama empat minggu ke depan - setelah itu semua sektor ekonomi akan diizinkan untuk beroperasi, katanya.

Baca juga: 300 Vial Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV 547 di Kota Tarakan Belum Dipakai

Baca juga: Duchess of Cambridge Terima Dosis Pertama Vaksin Covid-19 di Science Museum

Ilustrasi Vaksinasi. Foto yang diambil pada 30 Maret 2021 ini menunjukkan seorang anggota staf medis bersiap untuk memberikan dosis vaksin virus Corona Covid-19 Sinovac di sebuah universitas di Qingdao di provinsi Shandong timur China.
Ilustrasi Vaksinasi. Foto yang diambil pada 30 Maret 2021 ini menunjukkan seorang anggota staf medis bersiap untuk memberikan dosis vaksin virus Corona Covid-19 Sinovac di sebuah universitas di Qingdao di provinsi Shandong timur China. (STR / AFP)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas