Hasil Survei: 60 Persen Warga Jepang Berharap Harga Mobil Listrik di Bawah 2 Juta Yen
Ada beberapa mobil (biasa) yang harganya kurang dari 2 juta yen bahkan dengan subsidi dari pemerintah pusat dan daerah.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sedikitnya 60 persen responden warga Jepang ingin agar mobil listrik (electric vehicle = EV) dijual dengan harga di bawah 2 juta yen.
Saat ini mobil EV di Jepang dijual umumnya di atas 3 juta yen. Padahal sudah dapat subsidi dari pemerintah Jepang.
Sebuah survei pribadi menemukan bahwa sekitar 60 persen orang mengutip harga yang lebih rendah dari 2 juta yen ketika mempertimbangkan untuk membeli kendaraan EV.
Ada beberapa mobil (biasa) yang harganya kurang dari 2 juta yen bahkan dengan subsidi dari pemerintah pusat dan daerah.
Tampaknya kunci untuk digunakan secara luas adalah apakah harganya dapat diturunkan secara signifikan.
Berdasarkan hasil kuesioner yang dirilis bulan ini oleh "Park 24", yang mengelola tempat parkir, saat ditanyai kepada sekitar 6.800 anggota, "Apa yang terjadi dengan EV, apa yang harus saya pertimbangkan untuk membeli?"
Jawaban mengatakan harganya terjangkau, adalah 34 persen.
Selanjutnya, ketika ditanya tentang jumlah uang tertentu maka 11 persen menjawab agar dijual berharga 1 juta yen atau kurang.
Lalu 22 persen menjawab kalau bisa dijual 1,5 juta yen atau kurang dan 28 persen menjawab agar mobil EV dijual 2 juta yen atau kurang.
Baca juga: Penggunaan Kendaraan Listrik Bisa Hasilkan Devisa 1 Miliar Dolar AS
Apabila dijumlah total sekitar 60 persen orang di pasar ingin mobil EV dijual dengan harga lebih rendah dari 2 juta yen.
EV yang dijual di Jepang mungkin berharga kurang dari 2 juta yen dengan subsidi dari pemerintah nasional dan lokal untuk beberapa model, tetapi kebanyakan dari mereka melebihi 2 juta yen bahkan dengan subsidi sekali pun.
Lain dengan mobil bekas memang umumnya sekitar 2 juta yen per unit.
"Pembuat mobil mempercepat elektrifikasi mobil seiring dengan meningkatnya momentum dekarbonisasi, tetapi tampaknya kunci dari meluasnya penggunaan EV adalah penurunan harga yang signifikan," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (31/5/2021).
Bahkan jika menerima bantuan atau subsidi pemerintah, saat ini masih dijual 3 juta yen atau lebih.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri telah menetapkan sistem subsidi nasional saat membeli EV.
Besaran subsidi bervariasi tergantung jarak yang dapat ditempuh dengan sekali pengisian, namun Kementerian Lingkungan Hidup maksimal 800.000 yen dan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri maksimal memberikan subsidi 600.000 yen.
Pemerintah Metropolitan Tokyo menyediakan hingga 600.000 yen untuk pembelian EV menggunakan sistem Kementerian Lingkungan Hidup ini.
Baca juga: Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Buatan Indonesia Diproyeksikan Beroperasi Akhir 2024
Di daerah Adachi, Daerah Koto, dan beberapa tempat lagi, memberikan subsidi mereka sendiri, seperti mensubsidi 100.000 yen secara mandiri. Ada juga tempat di mana hal itu dilakukan secara perorangan.
Di sisi lain, harga EV utama yang dijual di Jepang berkisar antara 3 juta yen hingga 4 jutaan yen.
Mobil "Leaf" Nissan adalah model dengan harga terendah, yaitu di kisaran 1,9 juta yen termasuk pajak, yang kurang dari 2 juta yen.
Honda "Honda ev" berada di kisaran 3,2 juta yen, Mazda "MX-30" EV berada di kisaran 3,4 juta yen, Pembuat EV Amerika Tesla "Model 3" berada di kisaran 2,9 juta yen, mulai banyak kini ytang berkitar 3 juta yen.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.