Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pendaftaran Atlet Olimpiade Jepang Ditutup 5 Juli 2021, Indonesia Belum Daftar Cabor Panjat Tebing

Indonesia belum mendaftarkan atletnya untuk ikut cabang olahraga panjat tebing tersebut di Olimpiade Tokyo.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pendaftaran Atlet Olimpiade Jepang Ditutup 5 Juli 2021, Indonesia Belum Daftar Cabor Panjat Tebing
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Tomoa Narasaki (24) kelahiran Tochigi Jepang, Sabtu (6/3/2021) memecahkan rekor panjat tebing tercepat di Jepang, 15 meter dalam waktu 5,72 detik. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sabtu (29/5/2021) lalu bangsa Indonesia boleh berbangga lagu kebangsaan Indonesia Raya bergaung di kompetisi internasional, IFSC Boulder World Cup 2021 di Salt Lake City, Amerika Serikat.

Namun ternyata sampai detik ini Indonesia belum mendaftarkan atletnya untuk ikut cabang olahraga panjat tebing tersebut di Olimpiade Tokyo yang pendaftarannya akan ditutup 5 Juli 2021.

"Kami belum melihat nama Indonesia sebagai peserta cabang panjat tebing untuk Olimpiade yang akan dibuka 23 Juli mendatang. Mungkin belum karena pendaftaran baru ditutup 5 Juli 2021," papar sumber Tribunnews.com di Tokyo, Senin (31/5/2021).

Banyak sekali atlet panjat tebing Indonesia yang sangat berprestasi di dunia saat ini termasuk Aspar Jaelolo.

Bahkan atlet terkenal panjat tebing Jepang, Tomoa Narasaki (24) kelahiran Tochigi Jepang, Sabtu (6/3/2021) memecahkan rekor panjat tebing tercepat di Jepang, 15 meter dalam waktu 5,72 detik, mengakui banyak belajar dari Aspar Jaelolo.

Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) sejak akhir tahun 2018 sudah tahu ada perubahan kriteria penilaian bagi kompetisi dunia Olimpiade sehingga bukan saja kecepatan (speed), tetapi menjadi penilaian Nomor Combine yang menilai penggabungan prestasi speed, lead, dan boulder.

Baca juga: Jepang Telah Perpanjang Keadaan Darurat Covid-19 di Tokyo Selama 20 Hari, Demi Olimpiade yang Aman

Berita Rekomendasi

Bahkan siaran pers FPTI 1 Januari 2019 menuliskan sebagai berikut:

"Memasuki tahun 2019, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) semakin fokus mencari bibit-bibit unggul di nomor combine. Bukan tanpa alasan, mengingat pada Olimpiade Tokyo 2020 cabor panjat tebing alias sport climbing hanya diberi slot untuk memainkan 2 nomor yakni combine putra dan putri."

Penutupan pendaftaran atlet Olimpiade Tokyo cabang panjat tebing tanggal 5 Juli 2021.

Artinya ada waktu dua setengah tahun (910 hari) untuk melatih atlet panjat tebing Indonesia agar jago pula di Nomor Combine, kriteria baru tersebut, yang akan dilombakan di Olimpiade Tokyo mulai 3 Agustus 2021.

Final hasil akhir tanggal 5 dan 6 Agustus 2021 untuk dua emas (satu pria dan satu wanita).

Men's Combined Victory Ceremony tanggal 5 Agustus 2021 dan Women's Combined Victory Ceremony tanggal 6 Agustus 2021 (17:30 - 22:20 waktu Jepang).

"Indonesia spesialis speed. Kita tidak punya atlet yang kuat di nomor combine," ungkap sumber Tribunnews.com yang lain.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas