PROFIL Naftali Bennett, Keras Terhadap Palestina, Incar Posisi Benjamin Netanyahu
Tokoh sayap kanan Israel Naftali Bennett yang bergabung dalam koalisi anti Benjamin Netanyahu dikenal keras terhadap Palestina
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diperkirakan bakal segera berakhir. Tokoh sayap kanan Israel, Naftali Bennett, Minggu (30/5) mengumumkan ia bergabung dalam koalisi anti-Netanyahu .
Bennet diperhitungkan tinggal selangkah lagi menggantikan Benjamin Netanyahu, perdana menteri terlama di negeri zionis itu.
Menanggapi pidato Bennett, seorang pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (Palestinian Liberation Organization – PLO) mengatakan, calon pemerintah akan menjadi "ekstrem kanan" dan tidak berbeda dengan pemerintahan yang dipimpin oleh Netanyahu.
Lalu siapa Bennet dan di mana posisinya dalam konflik Israel dengan Palestina?
Bennett adalah mantan pengusaha teknologi multi-jutawan yang terkenal dalam politik dengan retorika sayap kanan, nasionalis religius.
Baca juga: Era Netanyahu Diperkirakan Segera Berakhir, Koalisi Oposisi Segera Terbentuk
Pria berusia 49 tahun, yang telah memberikan dukungan kepada pemilih sayap kanan sepanjang karirnya, memimpin partai Yamina, yang menyerukan Israel untuk mencaplok sebagian lain dari wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Seorang politisi hebat yang tidak menghindar dari kontroversi, Bennett sangat liberal dalam bidang ekonomi dan mengambil garis agresif terhadap Iran.
Dia mempunyai ideologi yang sama Netanyahu, dan sempat menjabat di sejumlah tugas di pemerintahan pemimpin Likud. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Bennett dan Netanyahu menjadi berlawanan.
Ini dibuktikannya Minggu kemarin, yaitu bergabung dengan koalisi pemerintahan yang dapat mengakhiri pemerintahan 12 tahun Netanyahu.
Dia setuju untuk bergabung dengan Yair Lapid sentris dalam koalisi untuk mencopot perdana menteri.
Baca juga: Israel dan Mesir Bahas Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Lapid telah menawarkan untuk berbagi kekuasaan, membiarkan Bennett menjalani masa jabatan pertama dengan rotasi sebagai perdana menteri.
Bennet, yang mantan komando pasukan khusus, lahir dari orang tua yang kelahiran AS. Kini Bennet tinggal bersama istrinya Galit dan empat anaknya di pusat kota Raanana.
Dia memasuki politik setelah menjual perusahaan start-upnya seharga 145 juta dolar AS pada tahun 2005, dan tahun berikutnya menjadi kepala staf Netanyahu, yang saat itu menjadi oposisi.
Setelah meninggalkan kantor Netanyahu, Bennett pada tahun 2010 menjadi kepala Dewan Yesha, yang melobi pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.