Tirukan Game GTA, Bocah 14 dan 12 Tahun Adu Tembak dengan Polisi di Florida, Salah Satunya Terluka
Kepolisian Florida, Amerika Serikat terlibat adu tembak dengan gadis berusia 14 tahun dan bocah laki-laki berusia 12 tahun.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian Florida, Amerika Serikat terlibat adu tembak dengan gadis berusia 14 tahun dan bocah laki-laki berusia 12 tahun.
Dilansir NPR dari Associated Press, polisi mengatakan mereka menggunakan pump-action shotgun (senapan gentel aksi pompa) untuk menembaki petugas.
Alhasil salah remaja perempuan itu ditembak polisi untuk meredakan situasi.
Gadis tersebut dilaporkan melarikan diri dari panti asuhan bersama bocah laki-laki 12 tahun yang kondisinya tidak stabil, kata Sheriff Wilayah Volusia, Mike Chitwood pada konferensi pers Selasa (1/6/2021).
ABG perempuan itu baru saja menjalani operasi dan dipindahkan ke rumah sakit lain untuk perawatan, dalam rilis berita pada Rabu (2/6/2021).
Baca juga: Tukang Bangunan Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal di Ilaga Papua
Baca juga: KRONOLOGI Oknum TNI AD di Tanahbumbu Tembak Pemuda hingga Tewas, Berawal dari Cekcok
Lebih lanjut, Sheriff Chitwood mengatakan serangan dua bocah belia terhadap kepolisian baru dialaminya kali ini.
"(Peristiwa itu adalah) sesuatu yang belum pernah saya lihat dalam 35 tahun di kepolisian," katanya.
Panti asuhan di Deltona, tempat tinggal kedua bocah itu, melaporkan anak hilang pada Selasa malam waktu AS.
Pihaknya memberi tahu petugas bahwa anak laki-laki itu menderita diabetes dan membutuhkan insulin setiap 4 jam.
Mereka juga melapor bahwa gadis itu memukul anggota staf dengan tongkat sebelum melarikan diri.
Dalam pencarian polisi, seorang pejalan kaki melaporkan bahwa ada dua anak yang masuk ke dalam sebuah rumah dan terdengar bunyi pecahan kaca.
Polisi yang sudah mengetahui keberadaan kedua remaja itu menelepon pemilik rumah.
Baca juga: Tukang Bangunan Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal di Ilaga Papua
Pemilik rumah mengatakan bahwa dia sedang bepergian sehingga rumahnya kosong dan ada senapan AK-47 beserta 200 butir amunisi di dalam kediamannya itu.
Polisi mengepung rumah dan mencoba berkomunikasi dengan kedua bocah tersebut, namun gadis itu mengancam akan membunuh petugas dan melepaskan beberapa tembakan.
"Mereka mengitari rumah itu dan menembaki para deputi dari sudut yang berbeda," kata Chitwood.
"Mereka keluar di dek kolam renang, mereka menembak dari jendela kamar tidur, mereka menembak dari pintu garasi. Ini seperti Bonnie dan Clyde pada usia 12 tahun dan 14 tahun."
Setelah beberapa kali menembak dan tidak patuh dengan arahan petugas, gadis itu akhirnya ditembak polisi.
Sementara itu, bocah 12 tahun yang membawa AK-47 langsung menyerah saat temannya diberi pertolongan pertama dan dievakuasi polisi.
"Para deputi melakukan semua yang mereka bisa malam ini untuk meredakan ketegangan, dan mereka hampir kehilangan nyawa karena seorang anak berusia 12 tahun dan 14 tahun," kata Chitwood.
Chitwood mengatakan gadis itu memiliki catatan kenakalan, seperti dituduh mencuri anak anjing hingga melakukan pembakaran di sebuah lokasi.
Menurut CNN, gadis itu dalam kondisi stabil meski terkena tembakan di perut dan lengan.
Kini keduanya didakwa percobaan pembunuhan petugas penegak hukum dan perampokan bersenjata.
Dalam dokumen tertulis, bocah laki-laki itu mengaku menembak petugas beberapa kali dengan senapan dan AK-47 yang diambilnya dari rumah.
Bocah 12 tahun itu juga mengatakan bahwa teman perempuannya berkata "Saya akan melakukan (penembakan) ini seperti GTA (video game Grand Theft Auto)."
Baca juga: Sudah 2 Pekan Misteri Lubang di Kaca Toko Bangkalan Belum Terungkap, Benarkan Karena Penembakan ?
Anak laki-laki itu tinggal di panti asuhan sejak 2017, menurut data kepolisian.
Dia tidak memiliki sejarah kriminal, namun pernah membuat dua ancaman di sekolah tahun ini.
Dia pernah mengancam akan meleparkan batu ke seseorang dan mengancam akan membunuh seorang siswa secara sadis, jelas polisi.
Baca juga: Polisi Miami: Aksi Penembakan di Klub Billiar, 2 Tewas dan Lebih dari 20 Lainnya Luka-luka
Baca juga: Calon Istri Meninggal di Hari Pernikahan, Mempelai Pria Ubah Rencana dengan Menikahi si Adik
Sheriff Chitwood lantas mengkritik Florida United Methodist Children's Home, panti asuhan kedua bocah tersebut.
Sebab kepolisian mengaku telah menangani hampir 300 panggilan telepon dari panti itu.
Chitwood menjelaskan bahwa gadis itu didakwa setelah melakukan pembakaran namun dia lolos dari hukum dan dikembalikan ke keluarganya.
"Jadi mereka akan mengembalikannya ke ibunya. Yah, ibunya jelas tidak bisa mengendalikannya, jadi mereka menempatkannya di panti asuhan," kata Chitwood.
Remaja itu sudah beberapa kali mencoba kabur dari pantu asuhan dan akhirnya dikirim ke Florida United Methodist Children's Home pada 30 Mei.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)