Profil Naftali Bennett, Digadang-gadang sebagai Calon Perdana Menteri Israel Gantikan Netanyahu
Pemimpin politik sayap kanan Israel, Naftali Bennett selangkah lebih dekat untuk menggantikan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
Dari 2006 hingga 2008, Bennett menjabat sebagai Kepala Staf Benjamin Netanyahu.
Pada 2010, ia terpilih menjadi Direktur Jenderal Dewan Yesha dan menentang pembekuan pemukiman.
Baca juga: Palestina Tolak Koalisi Anti-Netanyahu di Israel: Tak Ada Bedanya
Baca juga: Partai Oposisi Israel Siap Gulingkan Perdana Menteri Netanyahu, Pertama Kalinya Partai Arab Gabung
Bennet Terkenal dalam Politik Retorika
Al Jazeera melaporkan, Bennet terkenal dalam politik retorika sayap kanan, nasionalis religius.
Pria berusia 49 tahun itu telah mencurahkan dukungan kepada pemilih sayap kanan sepanjang karirnya.
Ia memimpin partai Yamina, yang menyuarakan Israel untuk mencaplok sebagian Tapi Barat yang diduduki.
Seorang politisi hebat yang tidak menghindar dari kontroversi, Bennett sangat liberal dalam bidang ekonomi dan mengambil garis agresif terhadap Iran.
Bennet berbagi ideologi ini dengan Netanyahu dan telah bertugas di beberapa pemerintahan pemimpin Likud.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, keduanya semakin ditentang.
Pada Minggu (30/5/2021), Bennett mengatakan dia akan bergabung dengan koalisi pemerintahan yang dapat mengakhiri pemerintahan 12 tahun Netanyahu.
Ia setuju untuk bergabung dengan Yair Lapid dalam koalisi untuk mencopot perdana menteri.
Lapid telah menawarkan untuk berbagi kekuasaan, membiarkan Bennett menjalani masa jabatan pertama dengan rotasi sebagai perdana menteri.
Baca juga: Partai Oposisi Israel Capai Kesepakatan Koalisi, Buka Jalan bagi Keluarnya Netanyahu dari Jabatannya
Kontroversi Bennett
Pada 2013, dia mengatakan "teroris harus dibunuh, bukan dibebaskan".
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.