Rekonstruksi Jalur Gaza, Puluhan Buldoser dan Truk Berbendera Mesir Baris Menyeberang ke Palestina
Tayangan televisi menunjukkan puluhan buldoser, derek, dan truk mengibarkan bendera Mesir berbaris di sepanjang perbatasan & mulai menyeberang ke Gaza
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Rekonstruksi Jalur Gaza yang hancur akibat perang 11 hari dengan Israel segera dimulai.
Mesir telah mengirim insinyur dan peralatan bahan bangunan ke Jalur Gaza, sebagaimana disiarkan Televisi pemerintah, Jumat (4/6/2021).
Tayangan televisi itu menunjukkan puluhan buldoser, crane, dan truk mengibarkan bendera Mesir berbaris di sepanjang perbatasan.
Mereka hendak menyeberang menuju ke Jalur Gaza, Palestina.
Melansir Al Jazeera, warga Palestina berbaris di perlintasan Rafah untuk menyambut konvoi yang mulai memasuki daerah kantong Palestina.
Baca juga: WHO: Hampir 200 Ribu Warga Palestina Butuhkan Bantuan Medis setelah Konflik Hamas-Israel di Gaza
Baca juga: Kepala Intelijen Mesir Bertemu Hamas di Gaza untuk Perkuat Gencatan Senjata dengan Israel
Pejabat perbatasan Palestina mengatakan, ada 50 kendaraan yang telah menyeberang dari Mesir ke Gaza.
"Kami dengan semua uang, peralatan, dan apa yang kami miliki dikerahkan bergabung dengan Palestina untuk memulai pembangunan kembali," kata sopir truk asal Mesir Mahmpid Ismail kepada Reuters di Gaza.
"Setiap Muslim dan setiap orang Mesir ingin mengambil bagian," ucapnya.
Konflik mematikan antara Israel dan Hamas, penguasa di Jalur Gaza meletus pada 10 Mei 2021 kemarin.
Lebih dari 250 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Roket yang ditembakkan oleh militan Gaza menewaskan 13 orang di Israel.
Baca juga: Mesir dan Israel Adakan Pertemuan Bahas Gencatan Senjata Permanen di Jalur Gaza
Baca juga: Ketua Dewan HAM PBB Sebut Serangan Israel ke Gaza Mungkin Kejahatan Perang
Peran Mesir
Mesir memainkan peran utama dalam menengahi gencatan senjata antara kedua belah pihak.
Pihak terkait mengatakan akan mengalokasikan $500 juta untuk mendanai pembangunan kembali daerah-daerah yang hancur di Gaza.