Dua Kereta Tabrakan di Pakistan, 32 Tewas dan Ratusan Luka-luka Tertimpa Puing-Puing
Sedikitnya 32 orang tewas dan ratusan orang luka-luka serta tertimpa puing-puing dari tabrakan kereta api di Dharki, Pakistan, Senin (7/6).
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 32 orang tewas dan ratusan orang lainnya cedera setelah tabrakan kereta api di dekat kota Dharki, Pakistan selatan, Senin (7/6) pagi.
Para pejabat mengatakan, tabrakan terjadi sekitar 440 km Karachi. Sejauh ini, masih berlangsung penyelamatan dan pencarian korban yang selamat yang terperangkap di puing-puing.
“Ini adalah situasi yang sangat serius. Tiga puluh dua mayat telah ditemukan dan yang terluka, ada 98, tetapi jumlahnya terus meningkat,” kata Dr Manzoor Jakhrani, seorang pejabat kesehatan senior.
"Pekerjaan penyelamatan sedang berlangsung, orang-orang masih terjebak di dalam kereta,” katanya.
Tayangan televisi dari lokasi kecelakaan menunjukkan puing-puing hancur dari dua kereta berserakan di trek.
Baca juga: Penumpang Terlempar dan Ratusan Orang Terluka dalam Tabrakan Dua LRT
Tim penyelamat menggunakan derek dan peralatan lain untuk mencoba dan mencapai mereka yang terjebak di dalam.
Pejabat local Razzaq Minhas mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kecelakaan bermula terjadi ketika delapan kompartemen kereta Millat Express yang menuju utara tergelincir di dekat Dharki.
Kereta penumpang Sir Syed Express menuju selatan kemudian menabrak kompartemen yang tergelincir, katanya.
“Penyelamat masih berusaha untuk masuk ke setidaknya dua gerbong yang tergelincir ke luar rel, mereka masih membersihkan puing-puingnya,” katanya. “Peralatan dan pasukan paramiliter ada di sana untuk menghilangkan puing-puing.”
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan sangat terkejut oleh kecelakaan itu. Ia memerintahkan Menteri Perkeretaapian Azam Swati untuk mencapai lokasi kecelakaan pada hari Senin ini.
Baca juga: Bercanda Soal Tabrakan Dua Kereta di Malaysia, Kepala Prasarana Dipecat
"Telah meminta menteri perkeretaapian untuk mencapai lokasi dan memastikan bantuan medis untuk yang terluka dan dukungan untuk keluarga yang meninggal," cuitnya.
Ia juga memerintahkan investigasi komprehensif terhadap kecelakaan kereta api itu.
Militer Pakistan mengatakan telah mengirim helikopter penyelamat, ambulans dan kru pencarian dan penyelamatan khusus ke lokasi kecelakaan.
Pernyataan militer menyebutkan, tim zeni dikirimkan ke lokasi untuk memberi bantuan dan penyelamatan yang diperlukan.
“Tim Zeni untuk Pencarian dan Penyelamatan Perkotaan (USAR) sedang dikirimkan dengan helikopter dari Rawalpindi ke lokasi kejadian untuk mempercepat upaya pertolongan dan penyelamatan,” katanya.
Baca juga: Korban Tabrakan LRT di Malaysia Ceritakan Detik-detik Terjadinya Kecelakaan
Sistem perkeretaapian Pakistan yang sudah cukup tua mengalami banyak kecelakaan dalam beberapa tahun terakhir, dengan pemerintah tidak banyak berinvestasi dalam pemeliharaan rel dan sistem sinyal.
Pada 2019, setidaknya 73 orang tewas setelah ledakan tabung gas dan kebakaran di atas kereta penumpang yang penuh sesak di dekat kota Liaquatpur. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)