Usulan Wali Kota Ota Gunma Jepang yang Memperbolehkan Atlet Olimpiade Berbelanja Menuai Kritikan
Sebanyak 33 anggota tim Australia telah divaksinasi dua kali sebelum datang ke Jepang, tetapi pejabat kota atau pejabat hotel belum divaksinasi.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Usulan Wali Kota Ota, Prefektur Gunma, Seiyoshi Shimizu mengenai kemungkinan atlet olimpiade sofbol dari Australia yang ada di kotanya boleh belanja menuai pro dan kontra di Jepang.
"Bayangkan mereka satu setengah bulan dikandangkan begitu, tidak bisa ke mana-mana, apa tidak bosan? Bagaimana kalau diperbolehkan belanja ya?" papar Seiyoshi Shimizu kepada pers 5 Juni lalu saat melihat atlet sofbol putri Australia berlatih.
Menteri Olimpiade Tamayo Marukawa mengomentari tidak mungkin hal terjadi di luar playbook.
"Semua harus mengikuti aturan dan tidak ada di dalam aturan mengenai acara belanja oleh para atlet," kata Menteri Marukawa.
Sebanyak 33 anggota tim Australia telah divaksinasi dua kali sebelum datang ke Jepang, tetapi pejabat kota atau pejabat hotel yang menerima mereka belum ada satupun yang telah divaksinasi.
Wali Kota Shimizu mengusulkan vaksinasi prioritas kepada 13 pegawai kota dan sekitar 40 pegawai hotel pada konferensi pers, dengan alasan "untuk tidak mengganggu para pemain".
Dia juga meminta Sekretariat Kabinet untuk melakukan penyelenggaraan Olimpiade yang aman. Oleh karena itu petugas di dalam negeri Jepang harus segera divaksinasi.
Namun, pemerintah pusat telah mengajukan dua prasyarat untuk vaksinasi prioritas: (1) selesainya vaksinasi untuk lansia pada akhir Juli, dan (2) surplus vaksin untuk lansia di kota yang digunakan untuk vaksinasi.
"Masa depan keduanya baik usulan wali kota maupun Permintaan Pemerintah Pusat tidak pasti, dan sulit diwujudkan. Apabila vaksinasi prioritas pejabat kota dimulai pada 1 Juli, vaksinasi kedua akan dilakukan setelah pemusatan latihan tim pada tanggal 17 Juli," kata pejabat kota.
Sementara vaksinasi orang tua telah dimulai di kotamadya di prefekturpada tanggal 5 Juni di Kota Ota.
Tidak dapat dipungkiri bahwa penyelesaian vaksinasi bagi lansia akan tertunda pada bulan Agustus 2021 karena mendahulukan vaksinasi petugas pemda serta hotel lokasi para atlet asing yang dikarantina.
Setelah Wali Kota Shimizu menyatakan kesediaannya untuk memberikan vaksinasi prioritas, kota itu menerima banyak kritik.
Menurut pemerintah kota, banyak pejabat kota yang enggan menerima vaksinasi prioritas ketika orang tua belum sepenuhnya divaksinasi.
Hal ini tampaknya telah menyebabkan sikap hati-hati dari departemen yang bertanggung jawab atas vaksinasi prioritas.
Peliputan pers dari luar arena pelatihan tim sofbol Australia. Masyarakat pun melihat dari kejauhan latihan tim tersebut.
Masyarakat mengerti keadaan pandemi saat ini dan memaklumi harus melihat dari jauh.
Demikian pula Wali Kota Ota pun melihatnya dari kejauhan, sama sekali tidak mendekat kepada anggota tim atlet Australia tersebut sebagai antisipasi corona.
Sementara itu Beasiswa dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.