Junta Militer Keluarkan Tuduhan Baru Kasus Korupsi Aung San Suu Kyi
Kasus korupsi baru jerat Aung San Suu Kyi, terkait penyalahgunaan tanah untuk Yayasan Amal Daw Khin Kyi serta tuduhan terima uang dan emas.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, YANGON - Kasus korupsi baru telah dibuka terhadap pemimpin Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi dan dua mantan pejabat lainnya dari pemerintahannya.
Hal itu dilaporkan Global New Light Myanmar, media yang dikelola pemerintah seperti dilansir Reuters, The Hindu, dan CNBCTV, pada Kamis (10/6/2021).
Mengutip laporan Komisi Anti-Korupsi, tuduhan itu terkait penyalahgunaan tanah untuk Yayasan Amal Daw Khin Kyi, yang diketuainya, serta tuduhan sebelumnya menerima uang dan emas.
Baca juga: Tiga Respons Indonesia Terkait Kunjungan Sekjen ASEAN ke Myanmar
Dikatakan file kasus telah dibuka terhadap Suu Kyi dan dua pejabat lainnya di Kepolisian pada Rabu (9/6/2021).
Sebelumnya diberitakan Aung San Suu Kyi akan diadili minggu depan, kata pengacaranya pada Senin (7/6/2021) waktu setempat.
Adapun sejumlah dakwaan yang akan dihadapi penerima Nobel dari memiliki walkie-talkie tanpa izin hingga melanggar pembatasan virus corona selama pemilu tahun lalu.
Myanmar telah gempar sejak Aung San Suu Kyi dan pemerintahan National League for Democracy (NLD) digulingkan dalam kudeta 1 Februari lalu, dengan aksi protes hampir setiap hari dan gerakan pembangkangan sipil nasional.
Hampir 850 orang telah tewas di tangan militer, menurut kelompok pemantau lokal.
Seperti dilaporkan AFP dan Channel News Asia, Selasa (8/6/2021), Aung San Suu Kyi, 75 tahun, akan menjalani persidangan Senin (14/6/2021) pekan depan di Naypyidaw, di mana dia didakwa melanggar pembatasan selama kampanye pemilu tahun lalu dan memiliki walkie-talkie tanpa izin.
Proses persidangan akan dimulai pada 14 Juni dan diperkirakan akan selesai pada 26 Juli, menurut tim hukumnya.
Baca juga: Junta Militer Myanmar Diam-diam Pindahkan Aung San Suu Kyi Ke Lokasi Tidak Diketahui
Pengacara Aung San Suu Kyi telah diizinkan untuk bertemu dengannya hanya dua kali sejak dia ditempatkan di bawah tahanan rumah, dengan penundaan berminggu-minggu untuk kasus hukumnya.
"Kami akan mendapatkan kesaksian dari penggugat dan saksi mulai dari sidang berikutnya," jelas pengacara Min Min Soe setelah bertemu dengannya di ibukota Naypyidaw.
“Aung San Suu Kyi juga akan muncul dalam persidangan terpisah yang dijadwalkan dimulai pada 15 Juni, di mana dia didakwa bersama presiden yang digulingkan Win Myint dan pemimpin senior NLD Dr Myo Aung,” kata pengacara itu.
Ada kehadiran polisi yang banyak di sekitar kompleks dewan Naypyidaw, dekat dengan tempat pengadilan berada, dengan penghalang jalan di sepanjang jalan yang mengarah ke daerah itu, kata seorang wartawan AFP.