Junta Militer Myanmar Tuntut Aung San Suu Kyi atas Dugaan Korupsi
Junta militer Myanmar resmi menuntut pemimpin sipil, Aung San Suu Kyi, dan pejabat lainnya atas kasus dugaan korupsi pada Kamis (10/6/2021).
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
Kasus-kasus yang telah dihadapi Suu Kyi berkisar dari kepemilikan ilegal radio walkie-talkie hingga melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi.
Para pendukungnya mengatakan kasus-kasus itu bermotif politik.
Junta militer menggulingkan Suu Kyi karena partainya dianggap curang dalam pemilu November lalu.
Tuduhan ini sebelumnya telah disangkal komisi pemilihan dan pihak pemantau internasional.
Sejak kudeta dimulai, kondisi Myanmar semakin memprihatinkan.
Warga pro-pemerintah terus melakukan demonstrasi meskipun banyak di antara mereka yang ditangkap aparat.
Lebih dari 850 orang telah tewas dalam tindakan keras aparat menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.
Baca juga: Politisi Myanmar Minta Dukungan Warga Rohingya Melawan Junta Militer
Baca juga: Junta Militer Myanmar Diam-diam Pindahkan Aung San Suu Kyi Ke Lokasi Tidak Diketahui
Menurut Al Jazeera, Suu Kyi akan diadili pada Senin mendatang.
Pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw, menyangkal tuduhan korupsi dan menyebutnya tidak masuk akal.
"Ada latar belakang politik yang tidak dapat disangkal untuk menjauhkannya dari panggung negara dan mencoreng prestisenya," katanya kepada AFP.
"Itulah salah satu alasan untuk menuntutnya untuk menjauhkannya dari tempat kejadian."
Suu Kyi menghabiskan lebih dari 15 tahun di bawah tahanan rumah selama pemerintahan militer sebelumnya hingga akhirnya dibebaskan pada 2010.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)