Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ribuan Pro-Palestina di London Desak Para Pemimpin G-7 Dukung Hak Palestina

Ribuan orang pro-Palestina di Inggris berdemo di depan Downing Street, kediaman Perdana Menteri Inggris, mendesak KTT G-7 Dukung Hak Palestina

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Ribuan Pro-Palestina di London Desak Para Pemimpin G-7 Dukung Hak Palestina
ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP
Pendukung Palestina mengadakan unjuk rasa di Lincoln Memorial di Washington, DC pada 29 Mei 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Ribuan orang menghadiri pawai solidaritas pro-Palestina di London, Sabtu (12/6). Mereka menyerukan para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) yang saat ini bertemu di Inggris mendukung hak-hak Palestina.

Sebagai bagian dari unjuk rasa “Tolak G7: Hari Aksi untuk Keadilan Internasional”, para demonstran berbaris menuju kediaman resmi Perdana Menteri Inggris Borris Johnson di Downing Street. Inggris menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi G-7. 

Mereka meneriakkan dan memegang plakat untuk memprotes kebijakan Israel di wilayah Palestina yang diduduki.

Para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya apa yang mereka katakan sebagai keterlibatan Inggris dan pemerintahan G-7 dalam kejahatan perang Israel terhadap Palestina.

Mantan pemimpin partai Buruh Jeremy Corbyn menghadiri pawai dan berbicara kepada orang banyak.

Baca juga: Si Kembar Penentang Pengusiran Palestina di Sheikh Jarrah: Dibebaskan Israel

“Pada demonstrasi Keadilan Bagi Palestina (Justice For Palestine)  hari ini di London, saya juga menyerukan penghentian penjualan senjata,” tulis Corbyn di Twitter.

“Senjata buatan Inggris membunuh warga sipil – termasuk anak-anak – dalam konflik di luar negeri. Ini harus dihentikan,” katanya.

BERITA REKOMENDASI

Unjuk rasa terjadi saat berlangsungnya pertemuan tingkat tinggi tujuh negara di Cornwall. Ini pertemuan pertama dalam dua tahun untuk membahas masalah global, krisis kesehatan, dan perubahan iklim. Tujuh negara itu adalah Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

Paul Brennan dari Al Jazeera, melaporkan dari London, fokus para demonstran adalah "berubah" dan "berkembang" sejak gencatan senjata yang rapuh diumumkan antara Israel dan Hamas, kelompok  Palestina yang mengatur Jalur Gaza yang terkepung.

Serangan Israel di Gaza selama 11 hari lalu menewaskan 253 warga Palestina, termasuk setidaknya 66 anak-anak, meninggalkan banyak bangunan, rumah dan infrastruktur hancur di daerah kantong yang terkepung.

Baca juga: Palestina Tolak Koalisi Anti-Netanyahu di Israel: Tak Ada Bedanya

“Apa yang mereka bicarakan sebagian besar adalah BDS untuk mencoba memaksa Israel memperlakukan rakyat Palestina dengan lebih baik,” kata Brennan, merujuk pada gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) yang dipimpin Palestina.

“Seruan dari para pengunjuk rasa di sini kepada para pemimpin G7 adalah untuk benar-benar memperhatikan ini dan menganggap serius masalah ini,” katanya.


Selama aksi demo itu, Raghad al-Takriti, presiden Asosiasi Muslim Inggris, mengatakan pesan kepada para pemimpin G7 adalah “jelas”.

“Ini untuk menegakkan hukum internasional. Ini adalah kepatuhan terhadap hukum internasional,” kata al-Takriti kepada Al Jazeera.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas