Pasca Banjir Besar di Australia, Jaring Laba-laba Raksasa Bermunculan di Wilayah Pedesaan
Warga di Victoria Timur dikejutkan penemuan jaring laba-laba raksasa di sebuah padang rumput di pinggir jalan.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Warga di Victoria Timur dikejutkan penemuan jaring laba-laba raksasa di sebuah padang rumput di pinggir jalan.
Dilansir The Guardian, Kota Traralgon di pedesaan Gippsland Timur, negara bagian Victoria merupakan salah satu daerah yang dilanda banjir dan cuaca buruk belakangan ini.
Di sisi lain, di wilayah tetangga yakni Sale terjadi gangguan populasi laba-laba pasca banjir.
Sehingga serangga itu kini mencari tempat lebih tinggi seperti di rambu jalan, pepohonan, dan rumput tinggi untuk membuat jaring.
"Sungguh luar biasa, ketika (jaring laba-laba) tertiup angin, mereka terlihat seperti ombak," kata Jena Beatson, yang menemui penampakan jaring itu saat perjalanan ke Sale dari Longford pasca banjir.
Baca juga: Awalnya Jadi Teman Mabar, Pria dan Wanita asal Sulsel Ini Akhirnya Menikah, Videonya di TikTok Viral
Baca juga: Video Antrean Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Viral, Letkol M Arifin Benarkan: Faktanya Seperti Itu
"Itu memang terlihat menyeramkan karena menutupi semua tanda dan segalanya. Anda tidak dapat benar-benar melihatnya di foto tetapi ada laba-laba di mana-mana. Ini seperti ribuan dan ribuan laba-laba," ujarnya.
Menurut kurator senior entomologi di Museum Melbourne, Dr Ken Walker, jumlah laba-laba di video dan foto yang viral bisa mencapai jutaan.
"Ini adalah kejadian semi-reguler di Victoria di musim dingin ketika sering turun hujan."
"Laba-laba dapat membuat berbagai macam jaring yang berbeda dan salah satu jaring itu – menggelembung – ini adalah jaring kecil yang sangat tipis (sehingga) bisa terbang bersama angin."
"Mereka bisa terbang 100 km," jelas Walker.
Jaring-jaring yang tersapu angin itu menempel ke vegetasi lain hingga laba-laba bisa memanjat ke tempat yang aman dari banjir.
Menurut laporan Guardian, saat sejumlah besar laba-laba melakukan hal ini bersamaan, jaringnya akan saling menempel dan menyelimuti permukaan tanah.
Fenomena ini kadang disebut efek gossamer, disebabkan spesies laba-laba yang hidup di tanah dan tidak membangun jaring.
Laba-laba jenis ini tidak membuat jaring lagi setelah tertiup angin dan jauh dari banjir.
Faktanya, kata Walker, setiap laba-laba hanya mengeluarkan seutas benang.
Artinya setiap jaring itu mewakili satu laba-laba yang berbeda.
"Saya akan mengatakan jutaan laba-laba (di foto online)," katanya.
Laba-laba yang menggelembung di dekat Sale termasuk spesies Ambicodamus berwarna merah dan hitam.
Meskipun gigitannya tidak berbahaya bagi manusia, laba-laba jenis ini bisa menyebabkan iritasi ringan.
"Itu tidak berbahaya sama sekali. Sebagian besar laba-laba ini, taringnya mungkin terlalu pendek untuk menembus kulit manusia," jelas Walker.
Jena Beatson mengatakan penduduk Sale di sekitar padang rumput itu berbondong-bondong melihat jaring raksasa tersebut.
"Ini sebenarnya bukan perjalanan yang bagus saat ini, karena semua orang berhenti dan menepi di sisi jalan untuk mengambil foto," ujarnya sambil tertawa.
Menurut Walker, jaring ini tidak akan bertahan lama.
Seiring datangnya angin, jaring laba-laba yang tipis ini akan putus dan tersebar.
Sehingga dia mendorong warga agar menonton fenomena langka ini secepatnya.
"(Di seluruh Victoria) kami hanya benar-benar melihatnya setahun sekali."
"Ini adalah hal yang indah dan itu sesuatu yang cukup langka," kata Walker.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Berita lainnya dari Australia