Krisis Pangan di Korea Utara, Harga Bahan Makan Non-pokok Ikut Meroket, Kopi Sebungkus Rp 1,4 Juta
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan saat ini negaranya dilanda krisis pangan. Beberapa bahan makanan pokok hingga non pokok harganya meroket.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan, saat ini negaranya tengah dilanda krisis pangan.
Dalam pertemuan politik penting di Korea Utara, yang digelar pada Selasa (15/6/2021), Kim Jong Un mengakui situasi suram tersebut.
Pasokan makanan Korea Utara tegang dan menjadi tegang, kata Kim Jong Un, menurut kantor berita negara itu, KCNA.
Diwartakan CNN, sektor pertanian di negara itu masih belum pulih dari kerusakan akibat badai yang terjadi tahun lalu.
Mengganti pasokan pangan dalam negeri dengan impor kemungkinan akan sulit karena sebagian besar perbatasan masih ditutup akibat pembatasan Covid-19.
Baca juga: Kim Jong Un Akui Negaranya Dilanda Krisis Pangan, Harga 1 Kg Pisang di Pyongyang Capai Rp641 Ribu
Sementara itu, di Ibu Kota Pyongyang, harga beberapa barang pokok dilaporkan meroket.
Para ahli mengatakan harga beras dan bahan bakar relatif stabil tetapi bahan pokok impor seperti gula, minyak kedelai, dan harga tepung telah naik.
Biaya yang terkait dengan beberapa bahan pokok yang diproduksi secara lokal juga melonjak dalam beberapa bulan terakhir.
Harga kentang naik tiga kali lipat di Pasar Tongil yang terkenal sebagai tempat penduduk lokal dan asing dapat berbelanja, kata penduduk Pyongyang.
Warga mengungkapkan bahwa harga barang-barang non-pokok juga naik.
Sebungkus kecil teh hitam dapat dijual dengan harga sekira 70 dolar atau setara dengan Rp 1.014.000.
Sedangkan sebungkus kopi dapat dijual dengan harag lebih dari 100 dolar atau setara dengan Rp 1.448.000.
Lebih lanjut, Kim Jong Un tidak menjelaskan secara detail mengenai kekurangan pasokan pangan di Korea Utara.
Akan tetapi, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) baru-baru ini memperkirakan Korea Utara kekurangan sekitar 860.000 ton makanan, atau setara dengan lebih dari dua bulan pasokan nasional.