Israel Peringatkan Dunia Soal Presiden Baru Iran Ebrahim Raisi: Dia Penjagal Teheran
Israel menentang terpilihnya Ebrahim Raisi sebagai presiden baru Iran dan memperingatkan dunia soal hal ini.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
Hasil pemilu Iran ini juga turut disesalkan AS.
Rasio pemilih dalam pemilu Iran tahun ini adalah yang terendah, di bawah 50 persen dibanding tahun 2017 sebanyak 70 persen pemilih aktif.
Masyarakat Iran menghindari pemilihan karena percaya pemilu itu sudah direkayasa untuk memenangkan Raisi, sekutu Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Dalam utas Twitter-nya, Lior Haiat menyebut Raisi sebagai "penjagal Teheran", mengacu pada eksekusi massal ribuan tahanan politik pada 1988.
Raisi adalah salah satu dari empat hakim, yang dikenal sebagai "komite kematian", yang diduga menghukum mati sekitar 5.000 pria dan wanita, kata Amnesty International.
Namun dalam cuitannya, Haiat mengatakan lebih dari 30.000 orang tewas, jumlah yang juga dirujuk oleh kelompok hak asasi manusia Iran.
Baca juga: Profil Ebrahim Raisi, Presiden Baru Iran yang Baru Terpilih Hari Ini
Disambut Baik Oleh Rusia hingga Hamas
Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut baik kemenangan Ebrahim Raisi.
Putin menyoroti hubungan baiknya dengan negara Syiah ini.
Para pemimpin Suriah, Irak, Turki, dan UEA juga mengirimkan pesan dukungan dan ucapan selamat.
Seorang juru bicara Hamas mengatakan bahwa dia berharap "kemajuan dan kemakmuran" di Iran.
Namun, kelompok hak asasi manusia mengatakan Raisi harus diselidiki karena kekejamannya.
"Sebagai kepala peradilan represif Iran, Raisi mengawasi beberapa kejahatan paling keji dalam sejarah Iran baru-baru ini, yang pantas diselidiki dan dipertanggungjawabkan daripada pemilihan jabatan tinggi," kata Michael Page dari Human Rights Watch.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Berita lainnya seputar Iran