Kasus Tim Uganda di Olimpiade Jepang dan Rencana Alkohol Diperjualbelikan
Tim Uganda untuk Olimpiade tiba 19 Juni terdiri 9 orang tetapi satu orang positif corona langsung dikarantinakan.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tim Uganda untuk Olimpiade tiba 19 Juni terdiri 9 orang tetapi satu orang positif corona langsung dikarantinakan.
Lainnya 8 orang dikirimkan ke host town di Kota Izumisan, Osaka. Beberapa ahli penyakit menular memprotes mengapa tidak disatukan semuanya dikarantina?
"Itu semua keputusan kementerian kesehatan. Mungkin untuk masa mendatang akan dilihat kembali hal tersebut," papar Menteri Olimpiade Tamayo Marukawa kepada Tribunnews.com Selasa (22/6/2021).
Pemerintah Jepang telah menciptakan gelembung supaya tim Uganda bergerak tanpa kontak dengan orang lain. Tempat tunggu host town bagi mereka menghabiskan waktu dikelola oleh perusahaan, dan orang-orang yang bersentuhan dengannya diperiksa setiap hari, tambahnya.
"Delapan orang Uganda lainnya menurut saya tidak ada masalah dengan memasuki situs pra-kemah," lanjut Marukawa.
Menteri Marukawa menekankan sistem manajemen menyeluruh, dengan mengatakan, "Dalam manajemen menyeluruh, bahkan jika Anda terjebak dalam karantina, Anda harus pergi ke tempat di mana Anda harus menunggu saat masih dalam gelembung."
Mengenai penjualan minuman beralkohol sedang dipertimbangkan di tempat Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo.
"Kami mempertimbangkan dari sudut pandang untuk mencegah suara keras, mewujudkan pedoman yang aman dan aturan umum saat ini." ungkap Seiko Hashimoto Ketua Panitia Penyelenggara kemarin (21/6/2021).
Protes dari masyarakat Jepang, "Aneh untuk memperlakukan hanya Olimpiade secara khusus untuk penjualan alkohol di Olimpiade."
"Saya ingin Panitia Pelaksana mempertimbangkannya sedemikian rupa sehingga gaya menonton bersorak kecil saja, tanpa membuat suara keras atau hanya bertepuk tangan dipatuhi dengan kuat," tambah Marukawa.
Di restoran di Tokyo di mana tindakan prioritas seperti pencegahan penyebaran diterapkan, jika tindakan pengendalian infeksi dilakukan, "dalam 2 orang dalam kelompok yang sama" dan "dalam 90 menit" hanya perbolehkan dijual minuman ber alkohol dari pukul 11:00 hingga 19:00.
Penyediaan minuman beralkohol dilarang di sebagian besar acara olahraga yang diadakan di area yang terkena keadaan darurat, dan ada kasus di mana minuman beralkohol dijual untuk waktu yang terbatas di area yang diprioritaskan seperti pencegahan penyebaran.
"Mungkin perlu untuk mempertimbangkan kerjasama dan koordinasi dengan gubernur setempat, dan untuk membuat keputusan setelah berkonsultasi."
Di karantina saat ini pada saat masuk, sistemnya sedemikian rupa sehingga tes antigen diperiksa untuk melihat apakah positif, dan pusat kesehatan kota tuan rumah menentukan kontak dekat. Puskesmas di setiap pemerintah daerah akan terus melakukan pemeriksaan kontak dekat dengan setipa anggota tim, serta tes PCR setiap harinya.
Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.