Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Desak Negara Non Blok Cari Solusi Permanen untuk Palestina

Menlu RI Retno Marsudi meminta GNB terus mendukung dilaksanakannya kembali negosiasi multilateral yang kredible.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Indonesia Desak Negara Non Blok Cari Solusi Permanen untuk Palestina
Youtube Sekretariat Presiden
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menghadiri Pertemuan Lu​ar Biasa Komite Gerakan Non Blok (GNB) secara virtual mengenai Palestina yang diinisiasi Indonesia pada Selasa, (22/6/2021).

Dalam pertemuan, Menlu RI sampaikan kekerasan-kekerasan Israel sudah menjadi suatu hal yang rutin.

Hal tersebut akan terus berlangsung jika dunia tidak dapat menemukan solusi dari akar masalah, yaitu penghentian pendudukan Israel atas Palestina

"Tujuan pendirian GNB adalah untuk mengakhiri imperliaisme dan kolonialisme. Oleh karena itu, GNB masih berhutang kepada rakyat Palestina sebuah negara yang merdeka dan setara dengan negara-negara lain," kata Menlu.

Baca juga: Menlu: Perempuan Lebih Cendrung Memiliki Keraguan Terhadap Vaksin

Menlu RI meminta GNB terus mendukung dilaksanakannya kembali negosiasi multilateral yang kredible.

Menurutnya proses politik yang kredibel adalah satu-satunya cara untuk mencegah terjadinya kembali kekerasan-kekerasan Israel. 

"Telah lama sekali tidak ada negosiasi damai yang substantif antara Israel dan Palestina,” kata Menlu. 

Berita Rekomendasi

Dukungan GNB terhadap pelaksanaan kembali negosiasi damai sangat penting artinya, melalui platform multilateral yang ada dan didasarkan pada penyelesaian dua negara (two state solution) dan sejalan dengan parameter yang telah disepakati secara internasinasional.  

Baca juga: Dirjen Kemenlu Abdul Kadir: Jokowi Enggan Berhubungan dengan Israel Sampai Palestina Merdeka

Menlu Retno juga mendorong status Palestina sebagai sebuah negara.

Menurutnya jumlah anggota GNB yang besar merupakan sebuah kekuatan yang suaranya akan diperhitungkan oleh dunia. 

Oleh karena itu, GNB harus satu suara dalam mendukung status Palestina sebagai negara dan perjuangan warga Palestina mencapai kemerdekaan. 

“Kita juga harus mendorong negara-negara GNB dan komunitas internasional lainnya yang belum mengakui Palestina sebagai negara untuk sgera mengakui,” kata Menlu. 

Baca juga: Bentrokan di Yerusalem, Pemukim Yahudi Berusaha Usir Keluarga Palestina

Menlu menegaskan GNB harus mencegah terulangnya kebrutalan Israel.

Dalam Pertemuan Majelis Umum PBB bulan Mei lalu, Indonesia mengusulkan pembentukan kehadiran internasional (international presence) di Al-Quds.

Hal ini guna memonitor dan memastikan keselamatan rakyat Palestina di wilayah pendudukan serta menjaga status Al-Haram Al-Sharif sebagai entitas terpisah yang menjadi situs suci tiga agama. 

Indonesia mengharapkan GNB juga melakukan usulan yang sama. 

“Negara anggota GNB yang menjadi anggota DK PBB harus menjadi yang terdepan dalam mendorong inisiatif ini,” kata Menlu.

Baca juga: Rusia Abstain dalam Seruan PBB soal Embargo Senjata ke Myanmar, Kini Malah Undang Pemimpin Junta

Pertemuan Tingkat Menteri Luar Biasa Komite Palestina GNB menghasilkan Deklarasi Politik (Political Declaration).

Antara lain berisi kecaman terhadap pelanggaran gencatan senjata oleh Israel, penegasan bahwa agresi dan aneksasi Israel terhadap Palestina merupakan pelanggaran hukum internasional, dorongan kepada negara-negara untuk mengakui status Palestina sebagai negara.

“Perjuangan kita masih jauh dari selesai. Namun dengan bekerja sama, saya yakin suatu hari Palestina akan merdeka,” pungkas Menlu. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas