Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Khawatir Picu Gelombang Ketiga Covid-19, India Beri Perhatian Serius Varian  Delta Plus

India memberi perhatian serius terhadap varian baru virus Delta Plus yang lebih cepat menular dan dikhawatirkan memicu gelombang ketiga Covid-19

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Khawatir Picu Gelombang Ketiga Covid-19, India Beri Perhatian Serius Varian  Delta Plus
aljazeera.com
Permpuan India berduka atas kematian anggota keluarga Covid-19 di New Delhi, India pada 24 April 2021. 

TRIBUNNEWS.COM – India menyatakan  virus corona varian baru menjadi perhatian setelah hampir dua lusin kasus telah terdeteksi di seluruh negeri sejauh ini.

Kementerian Kesehatan India, Selasa (22/6)  menyatakan varian AY.1, diidentifikasi secara lokal sebagai Delta Plus dan pertama kali diidentifikasi di Eropa, telah ditemukan di setidaknya 22 kasus di seluruh negara bagian Maharashtra, Kerala dan Madhya Pradesh.

Kementerian mengatakan Delta Plus menunjukkan peningkatan penularan dan menyarankan ketiga negara bagian untuk meningkatkan pengujian.

“Berdasarkan temuan baru-baru ini dari INSACOG (Indian SARS-CoV-2 Genomic Consortia), kementerian kesehatan telah memperingatkan dan memberi tahu Maharashtra, Kerala dan Madhya Pradesh mengenai varian Delta Plus dari Covid-19 yang ditemukan di negara-negara bagian ini,” kata kementerian.

INSACOG adalah konsorsium badan medis dan ilmiah utama India, termasuk Dewan Penelitian Medis India dan Dewan Penelitian Ilmiah dan Industri.

Baca juga: Lebih Cepat Menular, 90 Persen Kasus Covid-19 di Uni Eropa Akibat Varian Delta Pada Agustus Nanti

Baca juga: Vaksin COVID-19 Berdasarkan Penelitian Masih Efektif Lawan Varian Virus, Khususnya Alfa dan Delta

Konsorsium tersebut tidak hanya ditugaskan untuk mengurutkan seluruh genom virus, tetapi juga memberikan masukan tepat waktu tentang langkah-langkah respons kesehatan masyarakat yang tepat untuk diadopsi oleh negara bagian.

Dilansir dari Al Jazeera, pejabat kesehatan India telah mengidentifikasi tiga karakteristik varian Delta Plus.

BERITA REKOMENDASI

“Yang pertama meningkatkan transmisibilitas, yang kedua lebih mengikat reseptor sel paru-paru, dan juga ada potensi pengurangan respons antibodi,” kata wartawan Al Jazeera di New Delhi, Elizabeth Puranam.

Varian Delta Plus telah terbentuk karena mutasi varian Delta atau varian B.1.617.2, yang pertama kali ditemukan di India dan diyakini sebagai penyebab gelombang kedua virus yang ganas di negara tersebut.

Pakar kesehatan telah memperingatkan bahwa varian Delta Plus dapat memicu gelombang ketiga Covid-19 di India.

Baca juga: India Laporkan 22 Kasus Varian Corona Delta Plus, Berikut 8 Negara yang Terpapar Mutasi Varian Delta

Sementara itu, Data Kementerian Kesehatan India Rabu (23/6)  menunjukkan 50.848 infeksi virus corona baru dan 1.358 kematian selama 24 jam terakhir. Total infeksi negara di Asia Selatan ini sekarang mencapai lebih dari 30 juta dan jumlah kematian adalah 390.660.

“Jika ada kabar baik di India saat ini, gelombang kedua yang menyebabkan lebih dari 180.000 kematian, sebagian besar pada April dan Mei, telah berkurang dan kasus telah menurun,” kata Puranam.


Kementerian Kesehatan mengatakan Delta plus menunjukkan peningkatan penularan dan menyarankan untuk meningkatkan pengujian.

Pada hari Senin, India memvaksinasi mencapai rekor memvaksin 8,6 juta orang dengan program vaksinasi gratis untuk semua orang dewasa.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas