Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Rusia Boleh Tolak Vaksinasi, Tapi Bagi Karyawan Terancam Dipecat Jika Melakukannya

Setidaknya 60 persen staf di industri jasa, mulai dari katering, perumahan hingga transportasi, harus menerima setidaknya satu suntikan per 15 Juli.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Warga Rusia Boleh Tolak Vaksinasi, Tapi Bagi Karyawan Terancam Dipecat Jika Melakukannya
Freepik
Ilustrasi vaksinasi. Otoritas Rusia mengumumkan lebih dari sepekan lalu bahwa setidaknya 60 persen staf di industri jasa, mulai dari katering, perumahan hingga transportasi, harus menerima setidaknya satu suntikan per 15 Juli 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Otoritas Rusia dihadapkan dengan tingkat vaksinasi yang sangat rendah.

Pemerintah mengumumkan lebih dari sepekan lalu bahwa setidaknya 60 persen staf di industri jasa, mulai dari katering, perumahan hingga transportasi, harus menerima setidaknya satu suntikan per 15 Juli 2021.

"Vaksinasi tetap bersifat sukarela," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Melansir CNN, Peskov sebelumnya sempat mengatakan bahwa seseorang dapat menolak vaksin Covid-19.

Baca juga: Jet Rusia Ganggu Kapal Perang Belanda di Laut Hitam, Sehari Setelah Insiden dengan HMS Defender

Baca juga: POPULER Internasional: Skandal Mantan Menkes Inggris | Rusia dan China Eratkan Persahabatan

Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov
Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov (RT.COM)

Namun, mereka mungkin akan kehilangan mata pencahariannya jika melakukan hal tersebut.

"Jika seseorang di Moskow bekerja di sektor jasa, dia harus mendapatkan vaksin," tegasnya.

"Tetapi apabila membuat keputusan untuk tidak divaksiansi, orang tersebut harus berhenti bekerja di sektor jasa," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Mulai Senin ini, orang-orang di Moskow diwajibkan menunjukkan bukti vaksinasi, hasil tes PCR negatif atau bukti lain terkait infeksi Covid-19 dalam enam bulan terakhir.

Dengan demikian, mereka akan diizinkan untk masuk ke kafe atau restoran di Rusia.

Baca juga: Terpapar Meski Sudah Divaksin, Perlukah Vaksin Booster? Waketum IDI: untuk Tenaga Kesehatan Iya

Baca juga: Di Lokasi Vaksinasi Massal Kendari, Jokowi Bagi-bagi Kaos

Dosis vaksin Sputnik V Coronavirus terlihat di atas meja selama konferensi pers yang mengumumkan dimulainya kampanye vaksinasi Jalur Gaza pada 22 Februari 2021 di Kota Gaza, Gaza. Pejabat dan petugas kesehatan termasuk yang pertama menerima vaksin Sputnik V buatan Rusia setelah 22.000 vaksin disumbangkan ke Jalur Gaza oleh Moskow dan UEA.
Dosis vaksin Sputnik V Coronavirus terlihat di atas meja selama konferensi pers yang mengumumkan dimulainya kampanye vaksinasi Jalur Gaza pada 22 Februari 2021 di Kota Gaza, Gaza. Pejabat dan petugas kesehatan termasuk yang pertama menerima vaksin Sputnik V buatan Rusia setelah 22.000 vaksin disumbangkan ke Jalur Gaza oleh Moskow dan UEA. (FATIMA SHBAIR/GETTY IMAGES EROPA/GETTY IMAGES VIA AFP)

Demi mengekang penyebaran virus corona, pejabat terkait dengan rutin menyampaikan pembaruan informasi di televisi melalui pengarahan terkait situasi di seluruh negeri.

Meskipun menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin virus corona, Sputnik V digunakan pada Agustus 2020, dibanding negara lain, Rusia jauh tertinggal soal vaksinasi.

Menteri Kesehatan Rusia mengatakan kepada media pemerintah bahwa negara berpenduduk 146 juta orang, baru memvaksinasi 23 juta warganya, dengan setidaknya satu dosis vaksin.

Sekitar 16,7 juta orang telah mendapatkan kedua suntikan tersebut, menurut angka yang dirilis oleh pemerintah pekan lalu, itu sekitar 11% dari populasi.

Baca juga: Rusia dan China Eratkan Persahabatan, Perpanjang Perjanjian Kerjasama setelah Pertemuan Biden-Putin

Wajib Vaksinasi 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas