Disuntik AstraZeneca Versi India, 5 Juta Warga Inggris Terancam Ditolak Masuk Negara Eropa Lain
Setidaknya lima juta warga Inggris berpotensi dilarang masuk ke negara Eropa lainnya karena mereka vaksinasi menggunakan AstraZeneca versi India.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya lima juta warga Inggris berpotensi dilarang masuk ke negara Eropa lainnya karena mereka vaksinasi menggunakan AstraZeneca versi India.
European Medicines Agency (EMA) tidak mengakui versi AstraZeneca yang diproduksi Covishield di Serum Institute of India (SII), meskipun sama efektifnya dengan buatan di tempat lain.
Mereka yang menerima vaksin ini terancam ditolak masuk perbatasan UE ketika nomor batch di dalam paspor vaksin digital diperiksa.
Sertifikat Covid Digital UE memungkinkan orang-orang yang sudah mendapat vaksinasi penuh melakukan perjalanan di Eropa tanpa harus karantina atau tes Covid-19.
Namun EMA sampai saat ini masih mengakui vaksin Pfizer-BioNTech, Moderna, Johnson & Johnson, dan vaksin Oxford-AstraZeneca yang dibuat di Eropa.
Baca juga: WHO Eropa Peringatkan Potensi Gelombang Baru Saat Kasus Covid-19 Melonjak Usai Turun 10 Minggu
Baca juga: Penelitian di Eropa: Otak Manusia Mampu Lakukan Perjalanan Waktu secara Mental
Nantinya nomor batch di dalam paspor akan menandai apakah orang itu mendapat vaksin AstraZeneca buatan Eropa atau India.
Mereka yang diberi vaksin buatan Covishield India akan memiliki nomor 4120Z001, 4120Z002 atau 4120Z003, menurut laporan Daily Mail dari Telegraph.
Kendati demikian, soal pengecualian warga Inggris yang mendapat vaksin buatan India ini masih menjadi prediksi.
Diketahui belum banyak negara UE yang masuk dalam daftar hijau Inggris.
EMA belum menyetujui suntikan dari Covishield karena produsen India belum mencari lisensi untuk vaksin di Eropa, kata laporan.
Tidak ada bukti bahwa vaksin tersebut kurang efektif dibandingkan dengan vaksin Vaxzevria AstraZeneca, yang diproduksi di Inggris dan Eropa.
Meskipun EMA menolak untuk menerima vaksin dari SII, sembilan negara Eropa dilaporkan telah memberi tahu India bahwa mereka akan menerima pelancong yang diinokulasi dengan Covishield.
Menurut sumber di Kementerian Luar Negeri India, Austria, Jerman, Slovenia, Yunani, Islandia, Irlandia, Spanyol, dan Swiss mengabaikan pelarangan EMA.
Sumber mengatakan, Estonia bahkan sudah mengonfirmasi akan menerima semua orang yang diinokulasi dengan vaksin produksi India.
Penolakan EMA atas vaksin produksi India memicu perdebatan secara global.
Fasilitas vaksin dunia, Covax mendesak para pemimpin menyamakan semua orang yang disuntik dengan vaksin yang sudah disetujui WHO.
Vaksin buatan Covishield asal India mayoritas didistribusikan ke Afrika.
Covax mengatakan, keputusan EMA melarang vaksin dari India ini sama halnya mendiskriminasi negara-negara miskin.
Seorang juru bicara Komisi Eropa mengatakan, masuk ke UE syaratnya harus divaksinasi penuh dengan salah satu vaksin yang disahkan di UE.
Departemen Kesehatan menolak untuk mengatakan dengan tepat berapa banyak dosis vaksin buatan India yang telah diberikan di Inggris, tetapi lima juta diimpor pada tahun 2021.
Baca juga: Nissan Bangun Pabrik Baru untuk Produksi Mobil Listrik di Sunderland, Inggris
Baca juga: 12 Orang Positif Covid-19, PN Bekasi Ditutup, Persidangan Dihentikan Sementara
Hingga Jumat (2/7/2021), kasus infeksi Covid-19 di dunia mencapai 183,4 juta terhitung sejak awal wabah.
Sementara itu angka kematian mencapai 3,9 juta dan pasien sembuh sebanyak 167,9 juta.
Menurut catatan Worldometers, beberapa negara Eropa ada di posisi 10 teratas kasus infeksi Covid-19.
Beberapa di antaranya, Prancis di urutan ke-4, Rusia ke-5, Inggris ke-7, dan Italia di urutan ke-10.
Sedangkan posisi 3 teratas ada Amerika Serikat, India, dan Brasil.
Berita terkait Virus Corona
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.