Jerman Kecam UEFA, Komersialkan Euro 2020 Saat Penduduk Dunia Ketakutan Hadapi Covid-19
Kapasitas penuh penonton mencapai 60.000 orang untuk menyaksikan pertandingan secara langsung di Puskas Arena di Budapest, Hongaria.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer telah 'memberikan label' buruk terhadap Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) yang bertindak sebagai penyelenggara Euro 2020.
Ia menyebut organisasi tersebut 'sama sekali tidak menunjukkan tanggung jawab' lantaran mengizinkan terjadinya kerumunan massa di turnamen sepak bola bergengsi Eropa (Euro 2020).
Padahal benua itu sedang mengalami lonjakan kasus positif virus corona (Covid-19) akibat kemunculan varian baru B.1.617.2 (Delta).
PPerlu diketahui, pembatasan untuk aturan Covid-19 diterapkan secara bervariasi dari satu negara ke negara lainnya selama laga final.
Kapasitas penuh penonton mencapai 60.000 orang untuk menyaksikan pertandingan secara langsung di Puskas Arena di Budapest, Hongaria.
Sedangkan setengah dari 'potensi' 90.000 penonton diantar ke Wembley Stadium Inggris, serta sekitar 10.000 hingga 15.000 penggemar menyaksikan di tempat lain.
Baca juga: Italia Juara EURO 2020, Pangeran William ke Skuat Inggris: Tegakkan Kepala Kalian!
Dikutip dari Russia Today, Senin (12/7/2021), selama konferensi pers pada hari Kamis lalu, Seehofer menyampaikan pandangannya yang tdak terkesan dengan situasi tersebut.
Baca juga: Bak Obat Pelipur Lara, Pemain Juventus Ini Meledak Tangisnya Usai Bawa Italia Juarai Euro 2021
"Posisi UEFA benar-benar tidak bertanggung jawab. Saya tidak bisa menjelaskan mengapa UEFA bisa melakukan hal yang tidak masuk akal, saya menduga itu karena komersialisme," tegas Seehofer.
Menurutnya, komersialisme seharusnya tidak menjadi hal yang justru melemahkan upaya perlindungan bagi penduduk terhadap infeksi Covid-19.
"Kita semua tahu bahwa menghindari kontak dan menerapkan protokol kesehatan tertentu sangat diperlukan untuk mengatasi infeksi ini," kata Seehofer.
Ia menambahkan bahwa para penonton yang tidak menjaga jarak satu sama lain serta merayakan kesuksesan dengan berpelukan secara massal menjadikan bahwa turnamen ini seolah 'takdir' yang akan menimbulkan malapetaka lonjakan kasus infeksi.
Seehofer menilai pertandingan yang dihadiri 60.000 penonton seperti yang terjadi di Puskas Arena serta laga semi final dan final, yang akan dimainkan di Wembley Stadium hari ini waktu setempat akan menyebarkan kasus infeksi Covid-19.
Ia membandingkannya dengan pertandingan lainnya yang digelar di Munchen, di mana hanya 14.500 yang diizinkan menyaksikan sambil tetap menerapkan pembatasan sosial.