Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Tokoh yang Berpeluang Jadi PM Malaysia Versi Mahathir Mohamad

Ada empat orang yang menurut mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, berpeluang menjadi perdana menteri Malaysia yang baru.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in 4 Tokoh yang Berpeluang Jadi PM Malaysia Versi Mahathir Mohamad
freemalaysiatoday.com
Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad. Ada empat orang yang menurut mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, berpeluang menjadi perdana menteri Malaysia yang baru, tetapi tak ada nama Anwar Ibrahim disebut. 

Tapi sekali lagi, ambisi Anwar digagalkan.

Saat dia bersiap untuk bertarung dalam pemilihan negara bagian pada 2014, pembebasan sebelumnya dibatalkan dan dia dijebloskan kembali ke penjara.

Comeback Politik

Dalam peristiwa yang mengejutkan pada tahun 2016, mantan saingannya, Mahathir, mengumumkan bahwa dia akan keluar dari masa pensiunnya untuk kembali mencalonkan diri sebagai perdana menteri.

Pria berusia 92 tahun itu mengatakan dia muak dengan tuduhan korupsi yang melanda perdana menteri saat itu, yaitu mantan anak didik lainnya, Najib Razak.

Tetapi untuk mengembalikannya, Mahathir membuat kesepakatan dengan Anwar yang masih dipenjara.

Anwar saat itu tetap populer di kalangan pendukung oposisi.

Berita Rekomendasi

Dalam momen yang banyak dipublikasikan, keduanya bertukar jabat tangan, menandai dimulainya reuni politik yang luar biasa.

Mahathir memimpin aliansi Pakatan Harapan meraih kemenangan dalam pemilihan 2018, mengakhiri rekor 61 tahun Barisan Nasional yang tak terputus dalam memerintah negara.

Mahathir sekarang menjadi perdana menteri Malaysia lagi dan mengindikasikan akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar dalam dua tahun.

Dia juga memenuhi janjinya untuk membebaskan Anwar dari penjara, dan memberinya pengampunan penuh.

Kerumunan yang gembira meneriakkan "panjang umur Anwar" menyambut pemimpin baru yang menunggu saat dibebaskan dari penjara.

"Sekarang ada fajar baru untuk Malaysia. Saya harus berterima kasih kepada rakyat Malaysia," kata Anwar dalam konferensi pers tentang pembebasannya.

"Seluruh spektrum orang Malaysia, terlepas dari ras atau agamanya, telah berpegang pada prinsip demokrasi dan kebebasan. Mereka menuntut perubahan."

Koalisi yang Terputus

Koalisi Pakatan Harapan yang baru menggabungkan empat partai menjadi koalisi multi-etnis pertama di Malaysia yang mendapat dukungan di antara mayoritas Muslim Melayu serta minoritas China dan India yang cukup besar di negara itu.

Beberapa orang melihatnya sebagai tanda bahwa Malaysia siap bersatu melintasi garis ras yang telah mendominasi kehidupan politik sejak perpecahan yang terjadi di bawah pemerintahan kolonial.

Tetapi aliansi itu, yang ditempa atas janji Mahathir untuk menyerahkan kekuasaan kepada Anwar, kemudian mulai terlihat genting ketika Mahathir terlihat tidak berniat menepati janjinya menyerahkan jabatan kepada Anwar.

Mulailah pertarungan sengit untuk suksesi dan kebangkitan nasionalisme Melayu.

Pada bulan Februari 2020, pengunduran diri Mahathir yang tak terduga menyebabkan keruntuhan koalisi, menjerumuskan Malaysia ke dalam periode kekacauan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Raja Malaysia, yang memiliki keputusan akhir tentang siapa yang harus membentuk pemerintahan, memilih Muhyiddin Yassin untuk memimpin, yang secara efektif memulihkan tatanan lama ke kekuasaan.

Muhyiddin Yassin Perdana Menteri Malaysia Baru yang dilantik pada Minggu (1/3/2020)
Muhyiddin Yassin Perdana Menteri Malaysia Baru yang dilantik pada Minggu (1/3/2020) (Bernama)

Namun dalam perubahan terbaru dalam turbulensi politik yang sedang berlangsung, pada September 2020 Anwar mengatakan bahwa dia memiliki suara mayoritas parlemen dan sedang mencari audiensi dengan raja untuk membentuk pemerintahan baru.

Klaimnya telah dibantah oleh Muhyiddin, yang mengatakan dia masih berkuasa.

Kini, di tengah pandemi Covid-19, Muhyiddin didesak mundur oleh sejumlah pihak karena dianggap gagal tangani krisis akibat pandemi.

Nama-nama sosok pengganti Muhyiddin pun bermunculan, salah satunya yang diutarakan Mahathir.

Namun, pemilihan tak mungkin dilakukan dalam waktu dekat mengingat jumlah kasus Covid-19 di  Malaysia masih tinggi.

Maka, masih harus dilihat apakah Anwar akan naik menjadi perdana menteri atau kembali gagal kali ini.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita lainnya tentang Konflik Politik di Malaysia

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas