Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Putri Dubes Afghanistan Diculik dan Disiksa Orang Tidak Dikenal di Pakistan

Putri Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan, Silsila Alikhil (26) diculik dan disiksa sekelompok orang tidak dikenal di Islamabad, Pakistan.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Putri Dubes Afghanistan Diculik dan Disiksa Orang Tidak Dikenal di Pakistan
Aamir QURESHI / AFP
Pendukung partai Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) melempar batu ke kendaraan lapis baja polisi selama protes terhadap penangkapan pemimpin mereka saat dia menuntut pengusiran duta besar Prancis atas penggambaran Nabi Muhammad, di lingkungan Barakahu di Islamabad pada 13 April 2021. Ribuan pendukung partai ekstremis Pakistan bentrok dengan polisi untuk hari kedua, menuntut pembebasan pemimpin mereka yang ditangkap setelah menyerukan duta besar Prancis untuk diusir dari negara itu atas dukungan Prancis untuk hak majalah untuk menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad. 

TRIBUNNEWS.COM - Putri Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan, Silsila Alikhil (26) diculik dan disiksa sekelompok orang tidak dikenal di Islamabad, Pakistan.

Dilansir The Guardian, pemerintah kedua negara pada Sabtu (17/7/2021) mengatakan Alikhil ditahan selama beberapa jam dan diserang secara brutal.

Hingga kini, belum ada yang ditangkap berkaitan dengan serangan pada Jumat (16/7/2021) itu.

Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengeluarkan pernyataan, meminta agar segera dilakukan penyelidikan atas kejahatan ini.

Menurut laporan medis yang didapatkan Associated Press, Alikhil menderita luka pukulan di kepalanya.

Baca juga: Menlu Rusia Sergei Lavrov Peringatkan Efek Menguatnya Kembali Taliban Afghanistan

Baca juga: AS Terbangkan Ribuan Warga Afghanistan yang Pernah Membantunya Semasa Perang

Dalam foto file ini, personel militer Afghanistan berjalan di dekat bandara selama pertempuran antara militan Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan di Kunduz pada 1 Oktober 2015. Amerika Serikat menyerukan pada 22 Juni 2021 untuk mengakhiri kekerasan di Afghanistan, menyalahkan Taliban pemberontak untuk sebagian besar pertumpahan darah, tiga hari menjelang kunjungan Presiden Ashraf Ghani ke Gedung Putih.
Dalam foto file ini, personel militer Afghanistan berjalan di dekat bandara selama pertempuran antara militan Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan di Kunduz pada 1 Oktober 2015. Amerika Serikat menyerukan pada 22 Juni 2021 untuk mengakhiri kekerasan di Afghanistan, menyalahkan Taliban pemberontak untuk sebagian besar pertumpahan darah, tiga hari menjelang kunjungan Presiden Ashraf Ghani ke Gedung Putih. (Wakil KOHSAR / AFP)

Wanita 26 tahun ini juga mengalami luka bekas ikatan tali di pergelangan tangan dan kaki, serta bukti pemukulan.

Dia juga diduga mengalami patah tulang dan tengah dilakukan rontgen untuk memastikannya.

Berita Rekomendasi

Masih menurut laporan, para penculik menahan Alikhil selama lebih dari 5 jam.

Diketahui Alikhil dilarikan ke rumah sakit di Islamabad oleh polisi.

Belum ada rincian lebih lanjut terkait penculikan atau kondisi Alikhil saat dibebaskan.

Pemerintah Pakistan menyebut serangan itu "mengganggu".

Pihaknya mengatakan keamanan di kediaman Dubes Afghanistan di Islamabad telah diperkuat.

Sementara itu Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan ingin masalah ini diperlakukan sebagai prioritas utama.

Dia juga menyerukan agar pelakunya ditangkap dalam waktu 48 jam, kata Menteri Dalam Negeri Sheikh Rashid Ahmed.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berbicara dalam konferensi pers bersama dengan presiden Afghanistan di Istana Kepresidenan di Kabul pada 19 November 2020.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berbicara dalam konferensi pers bersama dengan presiden Afghanistan di Istana Kepresidenan di Kabul pada 19 November 2020. (Wakil KOHSAR / AFP)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas