Pria di China Meninggal setelah Terpapar Virus Monkey B Langka, Ini Gejala yang Perlu Diperhatikan
Seorang pria di China meninggal setelah terpapar virus langka Monkey B. Ini daftar gejala yang perlu diperhatikan
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria di China menjadi orang ke-22 di dunia yang meninggal dunia setelah terinfeksi virus Monkey B, Mirror melaporkan.
Pria tersebut berusia 53 tahun, yang berprofesi sebagai dokter hewan.
Ia terpapar virus Monkey B setelah membedah dua kera yang mati pada awal Maret lalu.
Ia mulai menunjukkan gejala mual dan muntah sebulan kemudian.
Setelah itu, ia mengalami demam dengan "gejala neurologis" seperti kesemutan, menurut The Sun.
Pria tersebut jatuh sakit selama berminggu-minggu sebelum akhirnya meninggal pada bulan Mei.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China mengatakan pria itu sempat mengunjungi dokter di beberapa rumah sakit tetapi akhirnya meninggal pada 27 Mei.
Baca juga: Eks Direktur WHO: Virus Monkey B Sudah Ada Sejak 1930, Bukan Berarti Tidak Bisa Jadi Pandemi
Baca juga: Beijing Dukung Petisi Usut Lab Fort Detrick AS dan Asal Muasal Virus Corona
Pria itu bekerja di sebuah institut khusus pembiakan primata dan penelitian eksperimental di Beijing.
Virus Monkey-B, juga dikenal sebagai virus herpes B, ditularkan melalui kontak langsung dan pertukaran cairan tubuh antar monyet.
Virus ini tidak berbahaya bagi primata tetapi membunuh antara 70 dan 80 persen manusia yang terinfeksi.
Kasus baru-baru ini adalah kasus pertama virus Monkey B yang tercatat di China. Sebagian besar kasus virus Monkey B ditemukan di Amerika Utara dan diderita oleh dokter hewan atau pekerja hewan.
Dua kontak dekat dokter hewan - seorang dokter dan perawat - diperiksa untuk melihat apakah mereka membawa virus, tetapi tesnya negatif.