Pasukan Israel Tembak Warga Palestina Sepulang Kerja di Tepi Barat yang Diduduki, Ini Dalih Israel
Warga Palestina tewas ditembak pasukan Israel di daerah Tepi Barat yang diduduki, saat ia pulang dari bekerja
Editor: hasanah samhudi
![Pasukan Israel Tembak Warga Palestina Sepulang Kerja di Tepi Barat yang Diduduki, Ini Dalih Israel](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/unjuk-rasa-palestina.jpg)
"Darah murni para martir rakyat kami adalah pajak kebebasan dan bahan bakar dalam pertempuran kemerdekaan," kata juru bicara Hamas Hazem Qasim dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan dari The Times of Israel.
Baca juga: AS Menyita 36 Situs Berita Terkait Palestina dan Iran dengan Dalih Disinformasi
Baca juga: Bentrokan di Yerusalem, Pemukim Yahudi Berusaha Usir Keluarga Palestina
Protes di Beita terhadap tentara Israel pecah setelah berita pembunuhan Salim, dengan Bulan Sabit Merah mencatat 106 warga Palestina cedera.
'Protes akan berlanjut'
Selama beberapa bulan, Beita sering menjadi tempat kerusuhan. Ini terjadi Ketika puluhan keluarga Israel menetap di Desa Gunung Sabih dan mulai membangun pos terdepan Evyatar yang bertentangan dengan hukum internasional dan Israel.
Perampasan tanah ini mengancam mata pencaharian setidaknya 17 keluarga Palestina, dengan lebih dari 100 orang, yang bergantung pada panen buah zaitun mereka di tanah yang telah mereka miliki selama beberapa generasi.
Setelah berminggu-minggu protes dari penduduk Palestina di Beita, pemerintah nasionalis Perdana Menteri Israel Naftali Bennett membuat kesepakatan dengan para pemukim yang membuat mereka meninggalkan pos terdepan Evyatar.
Selain rumah-rumah sederhana yang dibangun oleh para pemukim, sebuah pangkalan militer dan sekolah agama, atau yeshiva, juga tetap berada di pos terdepan, sampai kementerian pertahanan Israel menentukan apakah tanah itu dapat dianggap sebagai wilayah negara.
Baca juga: Ini Tanggapan Palestina Atas Pemerintahan Baru Israel: Kami Tetap Ingin Negara Palestina
Perjanjian itu ditolak oleh Wali Kota Beita, yang mengatakan Kamis lalu bahwa "konfrontasi dan protes akan terus berlanjut" selama orang Israel "tetap berada di tanah kami".
Semua pemukiman Yahudi di Tepi Barat dianggap ilegal oleh sebagian besar komunitas internasional. (Tribunnews.com/Aljazeera/TheTimesofIsrael/Hasanah Samhudi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.