Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Turis yang Divaksin Lengkap Dapat Masuk ke Arab Saudi Tanpa Karantina Mulai 1 Agustus

Arab Saudi tidak akan memberlakukan karantina bagi turis asing mulai 1 Agustus, asalkan turis sudah divaksin penuh dengan vaksin yang disetujui

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Turis yang Divaksin Lengkap Dapat Masuk ke Arab Saudi Tanpa Karantina Mulai 1 Agustus
AFP
Para jemaah melakukan tawaf ifadhah (perpisahan) pada 22 Juli 2021, menandai akhir haji tahun ini. 

TRIBUNNEWS.COM, RIYADH – Pemerintah Arab Saudi Jumat (30/7/2021) mengumumkan akan membuka kembali perbatasannya untuk turis asing yang sudah divaksin penuh.

"Kementerian Pariwisata mengumumkan bahwa Kerajaan akan membuka pintunya bagi turis asing, dan mencabut ... penangguhan masuk bagi pemegang visa turis, mulai 1 Agustus," lapor Saudi Press Agency, seperti dikutip  Channel News Asia.

Arab Saudi memberlakukan penutupan selama 17 bulan karena pandemi Covid-19.

Namun Riyadh tidak mengumumkan mengenai pencabutan pembatasan haji dan umroh yang dapat dilakukan kapan saja, yang biasanya menarik jutaan Muslim dari seluruh dunia setiap tahun.

Dikatakan, para pengunjung  yang sudah divaksin penuh dengan vaksin yang disetujui Saudi bisa memasuki wilayah kerajaan tanpa perlu masa karantina institusional.

Baca juga: Arab Saudi Ancam Warganya Tak Boleh Bepergian selama 3 Tahun Jika Nekat Kunjungi RI dan Negara Ini

Baca juga: Jemaah Umrah RI Wajib Karantina 14 Hari, Kemenag Akan Lobi Arab Saudi

Namun para pengunjung ini harus memiliki bukti tes negatif PCR yang dilakukan 72 jam terakhir dan mendaftarkan rinciannya ke otoritas kesehatan.

Vaksin yang disetujui oleh Arab Saudi adalah Pfizer-BioNTech, Astrazeneca, Moderna atau Johnson & Johnson.

Berita Rekomendasi

Saat ini hanya jamaah haji yang diimunisasi di Arab Saudi yang memenuhi syarat untuk izin umrah.

Pengunjung Kerajaan juga diharuskan untuk mendaftarkan data mereka terkait dengan dosis vaksinasi mereka di portal elektronik khusus yang baru, sementara data mereka juga direkam melalui aplikasi “Tawakkalna”, dan harus ditunjukkan untuk memasuki tempat-tempat umum.

Hidupkan Pariwisata

“Kami menyambut wisatawan lagi, dan kami sangat senang menerima tamu Kerajaan lagi setelah jeda karena dampak pandemi virus corona,” kata Menteri Pariwisata Ahmed Al-Khatib.

Baca juga: Arab Saudi Buka Umrah Mulai 10 Agustus 2021, Simak Syarat Wajib Bagi Jemaahnya

Baca juga: Arab Saudi Larang Warganya Bepergian Ke Indonesia Karena Lonjakan Kasus Covid-19

“Kami memfokuskan upaya kami selama waktu henti pada kerja sama yang erat dengan mitra kami di semua sektor untuk memastikan pengembalian yang aman di mana pengunjung ke Kerajaan menikmati menjelajahi harta wisata, tujuan dan landmark penting, menikmati pengalaman wisata yang unik, dan belajar tentang budaya kerajaan. kemurahan hati dan keramahan yang menjadi ciri masyarakat Saudi,” katanya, dilansir dari Arab News.

Riyadh telah menghabiskan miliaran dolar untuk mencoba membangun industri pariwisata dari awal. Ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mendiversifikasi ekonominya yang bergantung pada minyak.

Kerajaan yang dulu tertutup itu mulai mengeluarkan visa turis untuk pertama kalinya pada 2019, sebagai bagian dari upaya mengubah citra globalnya dan menarik pengunjung.

Covid-19 juga telah mengganggu aktivitas ziarah haji dan umrah, yang biasanya merupakan sumber pendapatan utama bagi kerajaan. Pemasukan dari aktivitas danlainnya bisa menghasilkan sekitar 12 miliar dolar AS per tahun.

Pemerintah telah mempercepat upaya vaksinasi nasional untuk menghidupkan kembali pariwisata dan menyelenggarakan event olahraga dan hiburan yang selama pandemic sangat terganggu.

Baca juga: Raja Salman Perintahkan Arab Saudi Bantu Pasokan Medis untuk Malaysia

Baca juga: Indonesia Diberi Syarat untuk Umrah, Kemenag Bakal Lobi Arab Saudi

Sejauh ini, 26 juta dosis vaksin telah diberikan kepada populasi 35 juta.

Pihak kerajaan mengatakan bahwa vaksinasi akan diwajibkan untuk memasuki perusahaan pemerintah dan swasta, termasuk lembaga pendidikan dan tempat hiburan, serta untuk penggunaan publik. Mengangkut mulai 1 Agustus 2021.

Arab Saudi telah melaporkan lebih dari 523.000 kasus virus corona, dengan 8.213 kematian. (Tribunnews.com/CNA/ArabNews/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas