Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Infeksi Covid-19 di China Melonjak, Penularan Virus di Nanjing Disebut Paling Parah setelah Wuhan

Wabah virus corona yang pertama kali ditemukan di kota Nanjing, China telah menyebar ke lima provinsi dan Beijing, penularan paling luas setelah Wuhan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
zoom-in Infeksi Covid-19 di  China Melonjak, Penularan Virus di Nanjing Disebut Paling Parah setelah Wuhan
https://www.freepik.com/starline
Ilustrasi virus Covid-19. Wabah virus corona yang pertama kali ditemukan di kota Nanjing, China telah menyebar ke lima provinsi dan Beijing, media pemerintah menyebutnya sebagai penularan paling luas setelah Wuhan. 

TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona yang pertama kali ditemukan di kota Nanjing, China telah menyebar ke lima provinsi dan Beijing, media pemerintah menyebutnya sebagai penularan paling luas setelah Wuhan.

Hampir 200 orang telah terinfeksi sejak virus itu pertama kali terdeteksi di bandara tersibuk kota itu pada 20 Juli 2021.

Mengutip BBC, semua penerbangan dari bandara Nanjing pun ditangguhkan hingga 11 Agustus, menurut media setempat.

Baca juga: Yellow Clinic Program Golkar Untuk Percepatan Vaksinasi Pemerintah

Baca juga: Mahfud Cerita Ada Warga Ngaku Bertemu Tuhan dan Provokasi Anti-vaksin, Ternyata Pelaku Vaksin Duluan

Ilustrasi virus Covid-19. Wabah virus corona yang pertama kali ditemukan di kota Nanjing, China telah menyebar ke lima provinsi dan Beijing, media pemerintah menyebutnya sebagai penularan paling luas setelah Wuhan.
Ilustrasi virus Covid-19. Wabah virus corona yang pertama kali ditemukan di kota Nanjing, China telah menyebar ke lima provinsi dan Beijing, media pemerintah menyebutnya sebagai penularan paling luas setelah Wuhan. (https://www.freepik.com/starline)

Para pejabat juga memulai pengujian di seluruh kota di tengah kritik atas "kegagalan" mereka.

Sekitar 9,3 juta penduduk kota, termasuk mereka yang berkunjung akan diuji, lapor berita Xinhua.

Unggahan di media sosial menunjukkan orang mengantre dan pihak berwenang dilaporkan mendesak orang untuk memakai masker, berdiri terpisah satu meter dan menghindari berbicara saat mereka menunggu.

Para pejabat mengklaim varian virus Delta yang sangat menular berada di balik infeksi.

Berita Rekomendasi

Saat ini, kasus telah menyebar lebih cepat mengingat betapa sibuknya bandara.

Ding Jie, seorang pejabat kesehatan di Nanjing, mengatakan kepada wartawan bahwa kasus-kasus infeksi terkait dengan petugas kebersihan yang bekerja dalam penerbangan dari Rusia yang tiba di kota itu pada 10 Juli.

Petugas kebersihan tidak mengikuti langkah-langkah kebersihan yang ketat, lapor Xinhua News.

Baca juga: CEO Pfizer Sebut Efektivitas Vaksin Covid Turun Jadi 84% setelah 6 Bulan

Baca juga: Pemerintah Target 300 Ribu Pelaku UMKM di Jawa Timur Segera Divaksin

Manajemen bandara telah ditegur, dengan badan disiplin senior Partai Komunis mengatakan memiliki "masalah seperti kurangnya pengawasan dan manajemen yang tidak profesional".

Pengujian telah menunjukkan bahwa virus tersebut kini telah menyebar ke setidaknya 13 kota termasuk Chengdu dan ibu kota Beijing.

Namun, para ahli yang dikutip oleh Global Times mengatakan mereka yakin wabah itu masih pada tahap awal dan dapat dikendalikan. 

Pejabat lokal di Nanjing mengatakan bahwa tujuh dari mereka yang terinfeksi berada dalam kondisi kritis.

Baca juga: 30 Tahun Pengabdian Bharadaksa 91, Polsek Sukmajaya Vaksinasi Warga di Griya Lembah Depok

Baca juga: Israel Tawarkan Suntikan Booster Vaksin Pfizer/BioNTech untuk Para Lansia

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas