Lockdown Diperpanjang Dua Minggu, Jam Malam dan Tindakan Tegas Menanti di Bangkok
Pemerintah Thailand memperpanjang lockdown selama dua minggu, dengan jam malam dan tindakan tegas siap menanti para pelanggar
Editor: hasanah samhudi
“Tidak ada layanan angkutan umum yang tersedia dari jam 9 malam – 4 pagi,” katanya, mencatat angkutan umum di zona merah gelap dibatasi hingga 50 persen dari kapasitas.
Baca juga: Thailand Berlakukan Lockdown di Ibu Kota Bangkok dan Sekitarnya
Baca juga: Hampir 100 Persen Guru dan Staf Sekolah di Bangkok Telah Divaksinasi Covid-19
Ia mengatakan, warga di provinsi zona merah gelap masih didesak untuk bekerja dari rumah.
Namun “Orang-orang dengan alasan medis dan bisnis yang mengangkut barang-barang penting dibebaskan dari pembatasan perjalanan,” katanya.
Jam malam dan tindakanlockdown telah diberlakukan di Greater Bangkok, Nonthaburi, Samut Prakan, Samut Sakhon, Pathum Thani dan Nakhon Pathom, serta empat provinsi perbatasan selatan Pattani, Yala, Narathiwat dan Songkhla sejak 12 Juli.
Chon Buri, Chachoengsao dan Ayutthaya ditambahkan ke daftar pada 20 Juli. Tindakan saat ini akan berakhir pada Senin.
CCSA kemarin menambahkan 16 provinsi lagi ke daftar zona merah gelap.
Apisamai mengatakan, tingkat infeksi di Bangkok menunjukkan tanda-tanda melambat, terhitung 39 persen dari infeksi secara nasional sementara tingkat infeksi di provinsi lain naik karena varian Delta.
Seorang sumber yang menghadiri pertemuan virtual CCSA mengatakan, Jenderal Prayut mengatakan pada pertemuan itu bahwa pemerintah akan mengimpor dosis vaksin Sputnik V dari Rusia dan akan meminta produsennya untuk mengirim dokumen ke Thailand.
“Vaksin itu akan digunakan untuk menginokulasi petugas kesehatan garis depan terlebih dahulu,” kata sumber itu.
Sumber itu menyebutkan, pakar kesehatan sepakat tingkat infeksi yang tinggi di Thailand kemungkinan akan berlanjut selama dua bulan ke depan jika tidak ada yang dilakukan.
“Jenderal Prayut menekankan perlunya semua lembaga yang terlibat untuk berkomunikasi dengan publik untuk menghilangkan ketakutan tentang varian Delta,” katanya.
Baca juga: Demo Anti Pemerintah Thailand: Puluhan Ribu Pengunjuk Rasa di Bangkok Tolak Keadaan Darurat
Baca juga: Lockdown Thailand Dilonggarkan, Streetfood di Chinatown Bangkok Kembali Dibuka
Thaniwan Kulmongkol, presiden Asosiasi Restoran Thailand, menyambut baik keputusan CCSA untuk mengizinkan restoran di mal menjual makanan secara online.
Operator siap beradaptasi dengan situasi saat mereka menunggu langkah-langkah bantuan dari pemerintah, katanya.
Thailand mencatatkan 18.027 kasus baru dan 133 kematian Covid-19 baru selama 24 jam sebelumnya. (Tribunnews.com/BangkokPost/Hasanah Samhudi)