Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Positif Bebani Rumah Sakit, Thailand Minta Warga Isolasi Mandiri

Thailand akan meningkatkan jumlah pasien positif virus corona (Covid-19) yang perlu menjalani isolasi mandiri di rumah menjadi 100.000 orang.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kasus Positif Bebani Rumah Sakit, Thailand Minta Warga Isolasi Mandiri
Via Bangkokpost
Seorang pria diduga pasien Covid-19 meninggal tergeletak di tengah jalan, ditutupi oleh selembar kain di Soi Ban Phanthom, di luar Jalan Phra Sumeru Distrik Phra Nakhon, Bangkok, Thailand pada Selasa (20/7/2021) malam. (Foto dari akun Facebook Phuri Phata). 

TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Thailand akan meningkatkan jumlah pasien positif virus corona (Covid-19) yang perlu menjalani isolasi mandiri di rumah menjadi 100.000 orang.

Hal itu karena kapasitas fasilitas kesehatan di negara itu kini mengalami keterbatasan di tengah lonjakan kasus yang didorong munculnya varian B.1.617.2 (Delta).

Sebelumnya, selama masa pandemi ini, semua pasien Covid-19 di Thailand harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Namun sejak bulan lalu, pihak berwenang memperkenalkan kebijakan isolasi mandiri di rumah kepada lebih dari 30.000 pasien dengan kategori gejala ringan atau tanpa gejala yang berada di wilayah Bangkok dan provinsi sekitarnya.

Seperti yang disampaikan pejabat kesehatan Thailand, Natthapong Wongwiwat.

"Saat ini ada 60.000 pasien yang diisolasi di rumah dan kami berharap dapat memperluas kapasitas itu menjadi 100.000," kata Wongwiwat.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (3/8/2021), pasien yang menjalani isolasi mandiri ini akan menerima peralatan medis pendukung, obat-obatan, makanan, serta konsultasi telemedicine dengan dokter.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Rumah Sakit Thailand Gunakan Kontainer untuk Simpan Mayat

Berita Rekomendasi

"Jika kondisi memburuk, mereka akan dipindahkan ke rumah sakit lapangan atau rumah sakit rujukan," jelas Wongwiwat.

Perlu diketahui, lonjakan kasus Covid-19 yang didorong penyebaran varian Delta telah mengguncang benua Asia, termasuk negara seperti Thailand dan Vietnam yang sebelumnya dinyatakan relatif berhasil menekan angka penularan virus tersebut.

Varian yang sangat menular ini dianggap sebagai penyebab di balik peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di Thailand pada bulan lalu.

Wabah yang berlangsung saat ini pun diketahui merupakan yang terburuk di negara itu sejak pandemi dimulai.

Pada hari Minggu lalu, pemerintah kota Bangkok akhirnya memperpanjang aturan pembatasan ketat di kota itu.

Sekretaris Kesehatan Tetap Thailand Kiatiphum Wongrajit mengatakan bahwa sekitar 90 persen dari 40.000 tempat tidur yang tersedia di rumah sakit di Bangkok telah terisi pada Senin kemarin.

"Secara nasional, 80 persen dari 175.000 tempat tidur rumah sakit di Thailand telah terisi," kata Wongrajit.

Sementara itu, gugus tugas Covid-19 negara itu pada hari Senin kemarin melaporkan 17.970 kasus infeksi baru, sehingga total beban kasus di negara itu menjadi 633.284 infeksi, dengan 5.074 kematian.

Menariknya, lonjakan kasus infeksi ini telah meningkatkan tekanan pada pemerintah untuk mempercepat proses vaksinasi yang sejauh ini dinilai lamban, dengan hanya sekitar 6 persen dari 66 jutaan warga Thailand yang telah divaksinasi secara penuh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas