Korsel Deteksi Dua Kasus Pertama Varian Delta Plus
Kasus pertama ini ditemukan saat negara itu berjuang menghadapi gelombang infeksi keempat secara nasional.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan pada hari Selasa waktu setempat bahwa Korea Selatan (Korsel) telah mendeteksi dua kasus pertama dari varian baru virus corona (Covid-19) yakni Delta Plus.
Kasus pertama ini ditemukan saat negara itu berjuang menghadapi gelombang infeksi keempat secara nasional.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (3/8/2021), varian Delta Plus adalah sub-garis keturunan dari varian Delta yang kali pertama teridentifikasi di India.
Varian ini telah memperoleh mutasi protein lonjakan yang disebut K417N, yang juga ditemukan dalam varian Beta yang kali pertama diidentifikasi di Afrika Selatan (Afsel).
Baca juga: Covid Varian Delta Muncul, Otoritas Wuhan Lakukan Test Massal Untuk Semua Penduduk
Laporan kasus Delta Plus sejauh ini memang masih menunjukkan angka yang sedikit, namun beberapa negara, termasuk Inggris, Portugal dan India telah melaporkan beberapa temuan kasus varian ini.
"Kasus pertama (di Korsel) diidentifikasi pada seorang laki-laki berusia 40-an tahun yang tidak memiliki catatan perjalanan baru-baru ini," kata KDCA.
Sementara hasil tes yang dilakukan pada orang yang pernah melakukan kontak erat dengan laki-laki tersebut menunjukkan bahwa salah satu anggota keluarganya dinyatakan positif.
Namun KDCA belum bisa memastikan apakah pasien yang kontak erat dengan laki-laki yang terinfeksi Delta Plus ini juga tertular varian yang sama.
Sedangkan kasus kedua Delta Plus ditemukan pada seorang pelancong asing.
"Kasus kedua ditemukan pada pelancong luar negeri," jelas KDCA.
Otoritas Kesehatan negara itu mengatakan bahwa beberapa merek vaksin diketahui mampu dalam melawan varian Delta yang sangat menular dan telah menjadi dominan di banyak negara.
Baca juga: Covid Varian Delta Muncul, Otoritas Wuhan Lakukan Test Massal Untuk Semua Penduduk
Namun kekhawatiran kemudian muncul saat strain baru disebut dapat kebal terhadap beberapa jenis vaksin.
Beberapa ilmuwan menyampaikan bahwa varian Delta Plus kemungkinan lebih menular dibandingkan Delta.
Berbagai penelitian pun saat ini sedang berlangsung di India dan global untuk menguji efektivitas vaksin terhadap mutasi ini.
Perlu diketahui, Korsel telah melaporkan 1.202 kasus infeksi baru pada hari Senin kemarin, angka ini meningkatkan total kasus menjadi 202.203, dengan 2.104 kematian.
Pemerintah negara itu pada hari Selasa mengaku telah memberikan setidaknya satu dosis vaksin terhadap 20 juta orang atau 39 persen dari populasinya.
Sementara itu, sebanyak 14,1 persen telah divaksinasi secara penuh.
Negara tersebut menargetkan program vaksinasi ini setidaknya dapat menginokulasi 36 juta orang pada September mendatang.