Kim Jong Un Muncul dengan Perban di Leher, Spekulasi Kesehatannya Marak Kembali
Perkiraan bahwa Kim Jong Un sakit kembali muncul setelah foto dirinya dengan perban di bagian belakang lehernya saat hadir di lokakarya militer
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM – Perban yang ditempel di bagian belakang leher Kim Jong Un telah memicu spekulasi tentang kesehatan pemimpin Korea Utara tersebut.
Dikutip dari UPI, media pemerintah Korea Utara, Jumat (30/7/2021) lalu menerbitkan foto yang menunjukkan leher Kim dibalut perban.
Foto diambil saat Kim menghadiri lokakarya militer yang berlangsung Rabu pekan lalu hingga Selasa (3/8/2021).
Namun perban tersebut sudah tidak ada lagi saat Kim mengunjungi Menara Persahabatan Tiongkok-Korea pada hari Rabu, ketika ia memberikan penghormatan kepada tentara Tiongkok yang gugur selama Perang Korea 1950-1953.
Surat kabar Korea Selatan JoongAng Ilbo melaporkan pada hari Selasa kemarin bahwa tidak ada bekas luka yang terlihat di leher Kim selama kunjungan tersebut.
Baca juga: Korea Utara Menuntut AS Mencabut Sanksi Internasional Jika Ingin Pembicaraan Denuklirisasi
Baca juga: AS Sita Kapal Tanker Pengangkut Minyak ke Korea Utara karena Langgar Sanksi Internasional
Tetapi bekas luka hitam kecil dapat terlihat di daerah tersebut pada hari-hari terakhir dari lokakarya militer.
Gambar yang dirilis oleh stasiun televisi pemerintah Korean Central Television (KCTV) juga menunjukkan pemimpin berusia 37 tahun itu mengenakan perban di belakang kepalanya saat menghadiri acara pada akhir Juli.
NK News, kantor berita spesialis yang meliput Korea Utara, menganalisis foto-foto acara yang dihadiri Kim antara 24 dan 29 Juli dari KCTV dan kantor berita negara KCNA.
Mereka menyoroti bintik besar kehijauan atau memar di bagian belakang kepalanya, seperti dilansir dari Newsweek.
Dalam beberapa foto, tempat itu ditutupi oleh perban. Video resmi tidak menunjukkan bagian belakang kepala Kim di acara tersebut tetapi terlihat dalam gambar diam yang dirilis oleh media pemerintah.
Baca juga: Tangis Kim Jong Un Pecah saat Cerita Kesulitan Korut: Didera Banjir, Topan hingga Kena Dampak Corona
Baca juga: Rakyat Korut Dilaporkan Kelaparan Gara-gara Aturan Ketat Covid di Negara Itu
Penyebab bercak tersebut tidak diketahui tetapi akan menambah spekulasi yang sering muncul tentang kesehatan Kim. Sifat rahasia Korea Utara berarti sangat sulit untuk mengetahui negara itu.
Bintik dan perban terlihat ketika Kim menghadiri acara militer antara 24 dan 27 Juli dan lagi antara 27 dan 29 Juli, ketika ia menghadiri konferensi untuk veteran perang dan acara terkait lainnya.
Namun, tidak ada tanda-tanda sesuatu yang tidak biasa di bagian belakang kepala Kim selama pertemuan politbiro negara itu pada 29 Juni.
Begitupun ketika ia menghadiri sebuah acara dengan musisi pada 11 Juli, bagian belakang kepalanya tidak diperlihatkan dalam foto.
Tumor
Para ahli mengatakan kesehatan Kim memiliki implikasi signifikan bagi kedua negara Korea. Ayah Kim, Kim Jong Il, diyakini meninggal setelah serangan jantung pada 2011.
Baca juga: Umumkan Kasus Pertama Covid-19, Kim Jong Un Nyakan Kondisi Darurat dan Lockdown Satu Kota di Korut
Baca juga: Kim Jong Un Sebut KorUt Tak Akan Ada Perang Lagi Berkat Miliki Senjata Nuklir: Masa Depan Terjamin
MoneyToday menyebutkan spekulasi meningkat di Korea Selatan bahwa Kim Jong Un menderita tumor di bagian belakang kepalanya.
Media ini menyebutkan, kakek biologis Kim pernah mengalami pembengkakan sebesar bola bisbol di lehernya, beberapa minggu sebelum dia meninggal pada tahun 1994.
Dokumentasi gambar Kim Jong Un, yang diambil pada tahun 2015, juga menunjukkan pembengkakan serupa di lehernya.
Laporan itu menyebutkan bahwa agen rahasia Seoul pada saat itu mengatakan rumor kesehatan Kim bukan fakta yang dikonfirmasi.
Masalah kesehatan Kim merebak sejak berat badannya turun cepat awal tahun ini.
Baca juga: Korut Meradang Gara-gara Istri Pemimpin Besar Mereka Dihina oleh Pembangkang di Korsel
Baca juga: Belum Ada Laporan Kasus Positif, 12 Negara Ini Masih Aman dari Covid-19, Korut Termasuk
"Melihat rekan kami yang terhormat, Sekretaris Jenderal menjadi kurus seperti itu, semua orang menjadi sangat sedih," kata pria itu kepada media pemerintah. "Semua orang membicarakannya. Kami semua baru saja mulai menangis," ujar seorang warga Pyongyang yang diwawancarai KCTV pada 25 Juni lalu.
Spekulasi baru tentang kesehatan Kim muncul ketika Korea Utara menghadapi kesulitan serius, kekurangan pangan, termasuk pandemi Covid-19. Negara ini juga menghadapi kekurangan obat-obatan dan staf medis.
Pada hari Selasa (3/8/2021), terungkap bahwa Korea Utara melepaskan cadangan beras militer daruratnya karena kekurangan pangan dan kekeringan terus mempengaruhi negara itu.
Badan Intelijen Nasional Korea Selatan mengatakan kepada komite parlemen bahwa pemerintah Kim membagikan beras kepada warga yang memiliki sedikit makanan serta pekerja dan lembaga negara pedesaan.
Cadangan beras tadinya dimaksudkan untuk digunakan selama masa perang. (Tribunnews.com/UPI/Newsweek/Hasanah Samhudi)