Penggunaan Uang Digital di Arab Saudi Meningkat 75 Persen dalam Setahun Terakhir
Hasil survei Fintech Saudi menunjukkan sekitar 60 persen individu di seluruh Kerajaan masih mengandalkan uang kertas
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, ARAB SAUDI - Saat ini hanya 18 persen warga Arab Saudi berusia antara 16 hingga 22 tahun yang menggunakan uang tunai.
Laporan fintech Saudi terbaru ini juga mencatat setengah orang berusia 60 tahun ke atas menggunakan uang tunai.
Dilansir ArabNews, Rabu (4/8/2021), laporan tersebut juga menunjukkan 20 persen penduduk di wilayah tengah Arab Saudi meliputi ibu kota Riyadh, menggunakan uang tunai dalam transaksi sehari-hari mereka.
Sementara 37 persen dari mereka yang tinggal di wilayah barat menggunakan uang kertas dalam transaksi sehari-hari.
Namun, mata uang kertas jauh dari kehancuran total.
Baca juga: Kemenkeu Tambah Lagi 6 Pelaku Usaha Kena Pajak Digital, Ini Daftarnya
Meskipun jumlah keseluruhan transaksi yang dilakukan dengan menggunakan uang tunai telah menurun.
Hasil survei Fintech Saudi menunjukkan sekitar 60 persen individu di seluruh Kerajaan masih mengandalkan uang kertas.
Setidaknya sekali seminggu dan satu dari empat orang di Saudi menggunakan uang tunai setiap hari.
Di bawah Visi Saudi 2030, Kerajaan bertujuan untuk meningkatkan jumlah transaksi non-tunai menjadi 70 persen pada tahun 2025.
“Wabah Covid-19 telah menyebabkan percepatan aktivitas tanpa uang tunai dalam pembayaran," kata laporan itu.
Dilaporkan, uang digital meningkat sebesar 75 persen selama setahun terakhir.
Sedangkan penarikan tunai dari ATM dan titik pembayaran lainnya telah menurun 30 persen selama periode yang sama, ” tambah laporan itu.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Pemuda Arab Saudi Mulai Tinggalkan Uang Tunai