Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kritik Joe Biden, Trump Yakin Penarikan Pasukan AS di Afghanistan Sukses Jika Ia Masih Presiden

Donald Trump menyalahkan Presiden AS Joe Biden atas serangan Taliban di Afghanistan, dan ia yakin penarikan pasukan AS sukses jika ia masih presiden

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Kritik Joe Biden, Trump Yakin Penarikan Pasukan AS di Afghanistan Sukses Jika Ia Masih Presiden
AFP
Donald Trump 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON  - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam kebijakan Presiden AS Joe Biden yang menarik pasukan AS dari Afghanistan tanpa syarat.

Dilansir dari Channel News Asia, Trump mengatakan, penarikan pasukan AS, katanya, akan menjadi penarikan diri yang jauh berbeda dan jauh lebih sukses jika ia masih menjadi presiden.

"Jika saya sekarang menjadi presiden, dunia akan menemukan bahwa penarikan kami dari Afghanistan akan menjadi penarikan berdasarkan persyaratan," kata Trump dalam sebuah pernyataan.

"Saya pribadi berdiskusi dengan para pemimpin Taliban di mana mereka mengerti apa yang mereka lakukan sekarang tidak akan dapat diterima," katanya.

"Itu akan menjadi penarikan yang jauh berbeda dan jauh lebih berhasil, dan Taliban memahami itu lebih baik daripada siapa pun," katanya.

Baca juga: Amerika Serikat Desak Warganya Segera Tinggalkan Afghanistan, Gunakan Penerbangan Komersial

Baca juga: Taliban Terus Merangsek, Presiden Afghanistan Pecat Kepala Staf Militer

Namun Trump tidak memberikan perincian tentang apa yang akan dia lakukan untuk menghentikan kemajuan para pemberontak.

Pada periode Trump, AS menengahi kesepakatan dengan Taliban  dalam perundingan di Doha pada tahun 2020.

Berita Rekomendasi

Saat itu, disebutkan AS akan menarik semua pasukannya pada Mei 2021 dengan syarat berbagai jaminan keamanan Taliban.

Ketika Biden berkuasa awal tahun ini, ia memundurkan batas waktu penarikan dan tidak menetapkan persyaratan untuk itu.

Joe Biden menetapkan penarikan pasukan AS dari Afghanistan akan selesai pada 31 Agustus.

Baca juga: Pertempuran Jalanan Berkecamuk di Laskhar Gah, AS dan Inggris Tuduh Taliban Bantai Warga Sipil

Baca juga: Bentrokan Hebat di Kunduz, Taliban Rebut Tiga Ibu Kota Provinsi Afghanistan Dalam Sehari

Pihak berwenang di Kabul sekarang secara efektif kehilangan sebagian besar Afghanistan utara dan barat.

Sejumlah pejabat AS khawatir bahwa Taliban dapat mengambil alih Kabul dalam waktu tiga bulan dari batas waktu 31 Agustus.

AS menandatangani perjanjian dengan Taliban di Doha pada 29 Februari 2020, berkomitmen untuk penarikan pasukan AS dan NATO pada 1 Mei 2021 dengan imbalan jaminan keamanan.

Janji Taliban mencakup mengadakan pembicaraan damai dengan pemerintah di Kabul, tidak menyerang AS atau kepentingannya, dan tidak mendukung kelompok-kelompok seperti Al-Qaeda dalam menyerang Amerika Serikat.

Setelah perjanjian itu, pemerintahan Trump memangkas jumlah pasukan AS di Afghanistan dan tetap berkomitmen pada tenggat waktu 1 Mei.

Baca juga: AS Lakukan Serangan Udara Lawan Taliban dan Janji Dukung Pasukan Afganistan

Baca juga: Taliban Tak Mau Monopoli Kekuasaan di Afghanistan, Tapi Ingin Presiden Ashraf Ghani Disingkirkan

Pengurangan pasukan Trump berlanjut setelah ia kalah dalam pemilihan November lalu untuk meninggalkan jumlah 2.500, bersama dengan sekitar 16.000 kontraktor sipil, yang masih di Afghanistan ketika Biden menjabat pada 20 Januari.

Biden menghentikan penarikan dan meninjau kebijakan ini. Pada April lalu, Biden mengumumkan bahwa penarikan akan dilanjutkan dengan memundurkan batas waktu menjadi 11 September 2021,  yang belakangan diubah menjadi 31 Agustus. (Tribunnews.com/CNA/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas