Berhasil Kuasai Kabul, Presiden Ghani Pergi, Taliban Tegaskan Berhasil Akhiri Perang 20 Tahun
"Kami telah mencapai apa yang kami cari, yaitu kebebasan negara kami dan kemerdekaan rakyat kami," tegas Mohammad Naeem.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Juru bicara kantor politik Taliban, Mohammad Naeem menegaskan perang di Afghanistan telah berakhir dan Taliban telah 'mengakhiri perang yang meletus di negara itu sejak 20 tahun lalu'.
"Kami siap untuk berdialog dengan semua tokoh Afghanistan dan akan menjamin mereka untuk perlindungan yang diperlukan," ujarnya.
"Kami tidak berpikir bahwa pasukan asing akan mengulangi pengalaman gagal mereka di Afghanistan sekali lagi," kata Naeem kepada kantor berita Al Jazeera.
Naeem menggarisbawahi bahwa Taliban tidak akan mengizinkan siapapun menggunakan 'tanah mereka' untuk menargetkan siapapun.
Ia juga menegaskan, kelompoknya tidak bermaksud menyakiti orang lain.
Baca juga: Taliban Rebut Kota Kabul, AS Kirim 1.0000 Pasukan Tambahan untuk Evakuasi Warganya
"Kami telah mencapai apa yang kami cari, yaitu kebebasan negara kami dan kemerdekaan rakyat kami," tegas Naeem.
Dikutip dari Sputnik News, Senin (16/8/2021), Taliban mengklaim telah mengambil alih ibu kota Afghanistan, Kabul.
Baca juga: Taliban Sudah Menguasai Kabul, Ashraf Ghani Tinggalkan Afghanistan, Ingin Cegah Pertumpahan Darah
Beberapa negara bahkan dilaporkan telah mengevakuasi staf diplomatik mereka dari negara itu dan kerumunan orang terlihat memenuhi Bandara Kabul dalam upaya mereka untuk meninggalkan Afghanistan.
Baca juga: Kota Jalalabad Menyerah Tanpa Perlawanan kepada Taliban, Kabul Jadi Benteng Pemerintah
Naeem menyatakan bahwa semua kedutaan dan misi diplomatik asing dinyatakan 'aman' di Kabul dan meminta 'semua orang' di kota itu untuk tetap 'dalam kepercayaan penuh' kepada mereka.
"Kami menjamin semua kedutaan, misi diplomatik, institusi, dan tempat tinggal warga negara asing di Kabul bahwa tidak ada bahaya bagi mereka," ungkap Naeem.
"Setiap orang di Kabul harus dalam kepercayaan penuh, dan pasukan Imarah Islam ditugaskan untuk menjaga keamanan di Kabul dan kota-kota lain di negara ini," papar Naeem.
Sebelumnya, Taliban telah memasuki Kabul pada hari Minggu kemarin.
Setelah ibu kota Afghanistan itu dikuasai, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengamankan dirinya dan pergi dari negara itu, ia dilaporkan menuju ke Tashkent.
Ghani beralasan, dirinya mengambil keputusan itu untuk menghindari pertumpahan darah, juga mengumumkan pengunduran dirinya.
Menurutnya, kelompok militan mungkin telah memenangkan 'persidangan pedang dan senjata', namun belum memenangkan hati rakyat Afghanistan.
"Tidak pernah dalam sejarah memiliki kekuatan mentah yang diberikan legitimasi kepada siapapun dan tidak akan pernah. Taliban sekarang menghadapi ujian bersejarah baru, 'apakah mereka akan melindungi nama dan kehormatan Afghanistan atau mereka akan memprioritaskan tempat dan jaringan lain'," kata Ghani di akun Facebook-nya.
Sebelumnya, menurut laporan, Taliban telah mengambil alih stasiun televisi pemerintah di Kabul dan meminta warga untuk tetap tenang.
Taliban sebelumnya menyatakan mereka telah menguasai ibu kota Afghanistan, dengan video yang muncul secara online menunjukkan para militan berada di Istana Kepresidenan.