Taliban Klaim Berhasil Akhiri Perang 20 Tahun di Afghanistan, Trump: Itu Memalukan Buat Joe Biden
Donald Trump menyatakan, sudah saatnya bagi Presiden AS Joe Biden untuk mengundurkan diri.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam sebuah pernyataan hari Minggu kemarin menyatakan, sudah saatnya bagi Presiden AS Joe Biden untuk mengundurkan diri.
Ini terkait dengan sederet 'dosa' yang 'diizinkan terjadi' di Afghanistan, bersamaan dengan lonjakan luar biasa dalam kasus virus corona (Covid-19), bencana di perbatasan, penghancuran kemerdekaan energi, dan ekonomi yang lumpuh di AS.
Trump menyatakan, 'mundurnya Biden' seharusnya bukan merupakan masalah yang besar dan rumit, karena menurutnya, Biden 'tidak terpilih secara sah sejak awal'.
Pernyataan itu dia sampaikan setelah kelompok Taliban mengumumkan bahwa mereka telah masuk ke ibu kota Afghanistan, Kabul, dan menguasai semua distrik di kota itu.
Baca juga: Berhasil Kuasai Kabul, Presiden Ghani Pergi, Taliban Tegaskan Berhasil Akhiri Perang 20 Tahun
Dikutip dari Sputnik News, Senin (16/8/2021), beberapa jam sebelum Trump menggaungkan seruannya agar Biden mengundurkan diri.
Trump juga mengeluarkan pernyataan lainnya yang menjuluki kebijakan Biden di Afghanistan sebagai 'salah satu kekalahan terbesar dalam sejarah Amerika'.
Baca juga: Taliban: Perang di Afghanistan Telah Berakhir, Kami Sudah Mencapai Tujuan
Juru Bicara Taliban Mohammad Naeem mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa perang di Afghanistan telah 'berakhir'.
Ia mencatat, jenis pemerintahan dan bentuk rezim di negara tersebut akan segera dibentuk secara jelas.
Naeem meminta misi diplomatik asing untuk tetap memiliki 'keyakinan penuh' kepada Taliban bahwa tidak akan ada bahaya yang mengancam mereka di Afghanistan.
Karena 'pasukan Imarah Islam telah ditugaskan untuk menjaga keamanan di Kabul dan kota-kota lain di negara itu'.
Baca juga: Taliban Rebut Kota Kabul, AS Kirim 1.0000 Pasukan Tambahan untuk Evakuasi Warganya
Sebelumnya, negara-negara Barat, termasuk AS, terus mengevakuasi personel diplomatik mereka dari negara tersebut.
AS dan Prancis untuk sementara memindahkan kedutaan mereka ke Bandara Kabul, tempat di mana banyak orang kini tengah berupaya untuk meninggalkan negara itu.
Untuk membantu mengevakuasi warganya dari Afghanistan, Biden pun mengizinkan penambahan pasukan AS di negara itu menjadi 5.000.