China Dukung Afghanistan, Janji akan Berikan Bantuan Pembangunan Sosial dan Ekonomi
Pemerintah China secara resmi menyatakan dukungannya kepada Afghanistan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kemlu China, Zhao Lijian.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah China secara resmi menyatakan dukungannya kepada Afghanistan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian dalam konferensi pers yang dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV Kamis (19/8/2021).
Zhao dengan tegas mengatakan, China akan menjunjung tinggi kebijakan bersahabat dengan rakyat Afghanistan.
"China menjunjung tinggi kebijakan bersahabat terhadap seluruh rakyat Afghanistan. Ini tidak akan pernah berubah," kata Zhao dalam koferensi pers.
Baca juga: Afghanistan Dipimpin Taliban, Golkar: Pemerintah Harus Tetap Lanjutkan Hubungan Diplomatik
Dukungan dari pemerintah China disampaikan dalam rangka menyikapi kondisi Afghanistan yang kini telah dikuasai oleh kelompok militan Taliban.
Zhao menyebutkan pemerintah China akan mendukung adanya perdamaian dan upaya rekonstruksi di Afghanistan.
Dukungan tersebut pun nantinya akan diwujudkan dalam bentuk bantuan pembangunan dan ekonomi.
Menurut Zhao, bantuan dari pemerintah China diberikan karena mereka merasa mampu untuk untuk membantu Afghanistan.
"China akan terus mendukung perdamaian dan rekonstruksi di Afghanistan dan memberikan bantuan untuk pembangunan sosial dan ekonomi di Afghanistan karena kemampuan kami memungkinkan," terang Zhao.
Baca juga: Setelah Diduga Kabur dari Taliban, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Ingin Kembali ke Negaranya
Baca juga: Ashraf Ghani Akhirnya Muncul, Bantah Kabur dari Afghanistan, Klaim Diusir tanpa Sempat Ganti Sepatu
Wali Kota Perempuan Afghanistan Pasrah Jika Dibunuh Taliban
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Wali Kota Perempuan pertama di Afghanistan, Zarifa Ghafari, menyampaikan kekhawatirannya.
Pasalnya, kebebasan perempuan Afghanistan di bawah kekuasaan Taliban terancam.
Zarifa Ghafari mengaku pasrah dan menunggu Taliban untuk datang seperti dilansir dari The Sun, Rabu (18/8/2021).
"Saya duduk di sini menunggu mereka untuk datang. Tidak ada seorang pun yang datang membantu saya atau keluarga saya," kata Zarifa Ghafari.
"Saya hanya duduk bersama keluarga saya dan suami saya. Dan mereka akan datang ke orang-orang seperti saya dan membunuh saya."
Baca juga: Taliban Tebar Ancaman kepada Wanita Afghanistan, Aktivis : Saya Menangis dan Takut
Digambarkan Zarifa Ghafari, dalam situasi saat ini dirinya tidak bisa ke Afghanistan apalagi meninggalkan keluarganya.
Di samping itu, Zarifa Ghafari juga tidak mengetahui harus pergi ke mana di tengah situasi yang kini terjadi.
"Saya tidak bisa meninggalkan keluarga saya dan lagi pula ke mana saya akan pergi?" tutur Zarifa Ghafari.
Baca juga: PM Inggris Boris Johnson: Negara Barat Tidak Dapat Melanjutkan Operasi di Afghanistan Tanpa Amerika
Untuk diketahui, Zarifa Ghafari dipilih menjadi wali kota pada 2018.
Dalam sejarah politik pemerintahan Afghanistan, Zarifa Ghafari merupakan perempuan termuda dan pertama menjabat sebagai wali kota.
Dalam perannya, Zarifa Ghafari aktif mengampanyekan hak-hak perempuan di Afghanistan.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Hasanudin Aco)