Membayangkan Dunia Beragam Lewat Pementasan Mahabharata di Tokyo Jepang
Adaptasi teater dari epik India Mahabharata diselenggarakan oleh Badan Urusan Kebudayaan, Pemerintah Jepang dan merupakan co-host program TOKYO 2020
Editor: Johnson Simanjuntak
Produksi juga menampilkan perkusi langsung, musik rap, musik Okinawa dan elemen musik Noh.
Tak ketinggalan di akhir acara musik dang-dut ikut memeriahkan acara tersebut, plus lagu-lagu yang keren pula bergaya diskotik masuk ke dalam pementasan tersebut, membuat waktu pementasan 3 jam terasa jadi cepat berakhir.
"Senang kita di Jepang bisa banyak belajar dan bis amembuat networks yang bagus untuk masa depan hidup kita masing-masing," papar Suryo Purnomo, Hermawan Sinung Nugroho dan Danang Pamungkas kepada Tribunnews.com dalam melihat masa depan kehidupan mereka.
Kalau bisa, tambah, Hermawan, "Ya ada direktur atau sutradara Jepang lainnya yang juga mau pakai kita inilah di Jepang sehingga kehidupan kita bisa lebih lama lagi di Jepang. Hidup di Jepang sangat nyaman dan teratur dengan baik," tambah Hermawan.
Demikian pula Surya yang berasal dari Magelang tetapi juga sempat lama pula di Bali, merasakan nikmatnya hidup di Jepang, "Betah saya hidup di Jepang, makanannya juga Alhamdullillah enak-enak semua," lanjut Surya yang mengaku baru saja menikah dan kalau ada pekerjaan lama di Jepang mungkin bisa pula mengajak isterinya datang ke Jepang.
Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.