AS Tak Lagi Anggap Ashraf Ghani Tokoh Afghanistan, Abaikan Janji Ghani Kembali ke Negaranya
Amerika Serikat (AS) tak lagi menganggap Ashraf Ghani sebagai tokoh Afghanistan, menyusul kaburnya sang presiden di tengah kekacauan.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
![AS Tak Lagi Anggap Ashraf Ghani Tokoh Afghanistan, Abaikan Janji Ghani Kembali ke Negaranya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ashraf-ghani-18821.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) tampaknya mengabaikan janji Ashraf Ghani yang ingin kembali ke negaranya, dengan mengatakan dia "bukan lagi seorang tokoh di Afghanistan."
Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman, mengatakan pada wartawan dia telah mengetahui laporan bahwa Ghani tiba di Uni Emirat Arab (UEA).
"Selesai sudah," kata Sherman singkat, Rabu (18/8/2021), dikutip dari Anadolu Agency.
Saat ini, AS dalam proses mengevakuasi warganya dan warga Afghanistan yang mencari status pengungsi dari Afghanistan.
Seorang pejabat tinggi pemerintahan Joe Biden mengatakan pada Selasa (17/8/2021), Taliban meyakinkan AS bahwa mereka tidak akan menghalangi warga Afghanistan dan Amerika yang berusaha melarikan diri.
![Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/afghanistan-corona.jpg)
Baca juga: Ashraf Ghani Akhirnya Muncul, Bantah Kabur dari Afghanistan, Klaim Diusir tanpa Sempat Ganti Sepatu
Baca juga: Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Muncul ke Publik, Bantah Tudingan Curi Kas Negara Rp 2,4 T
Sherman berujar bahwa sementara sebagian besar janji telah ditegakkan.
Kendati demikian, kata Sherman, tindakan Taliban tidak sesuai pernyataan dan komitmen mereka.
"Kami telah melihat laporan bahwa Taliban, bertentangan dengan pernyataan dan komitmen mereka di hadapan publik pada pemerintah kami, menghalangi warga Afghanistan yang ingin meninggalkan negara itu untuk mencapai bandara," bebernya.
"Tim kami di Doha dan mitra militer kami di Kabul, terlibat langsung dengan Taliban untuk memperjelas bahwa kami mengharapkan mereka mengizinkan semua warga Amerika, negara ketiga, dan Afghanistan yang ingin pergi, untuk bisa melakukannya secara aman dan tanpa gangguan," lanjutnya.
Pada Rabu, Ashraf Ghani muncul untuk pertama kalinya setelah ia melarikan diri dari Afghanistan, Minggu (15/8/2021).
Lewat video yang direkam dan diunggah di laman Facebook-nya, Ghani kembali menegaskan kepergiannya dari Afghanistan untuk menyelamatkan lebih banyak pertumpahan darah.
Dikutip dari The Straits Time, ia mendukung pembicaraan antara Taliban dan mantan pejabat tinggi.
![Ashraf Ghani muncul pertama kali Rabu (18/8/2021) sejak ia meninggalkan Kabul saat Taliban mengepung ibu kota Afghanistan. Dalam pernyataan virtualnya, Ghani menyangkal membawa lari uang negara seperti dituduhkan.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/di-pengasingan.jpg)
Lebih lanjut, Ghani mengatakan tidak berniat untuk tetap berada di Uni Emirat Arab (UEA) dan sedang "dalam pembicaraan" untuk kembali ke Afghanistan.
Ghani juga menuturkan, sedang melakukan upaya untuk "menjaga pemerintahan Afghanistan atas negara kita", tanpa memberikan rincian lebih lanjut.