Malaysia Sambut Perdana Menteri Baru, yang Ketiga dalam 3 Tahun Terakhir
Ismail Sabri Yaakob telah dilantik sebagai Perdana Menteri baru Malaysia, setelah ditunjuk oleh Raja Al-Sultan Abdullah sehari sebelumnya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Situasi politik di Malaysia adalah "resep untuk ketidakstabilan," ujar Peter Mumford, kepala praktik Asia Tenggara dan Asia Selatan pada konsultan risiko Eurasia Group, kepada “Capital Connection” CNBC pada hari Selasa.
Malaysia memiliki banyak partai politik dan tidak ada yang memegang lebih dari 20% kursi parlemen.
Sementara itu, politisi tidak banyak berbeda dalam ideologi ekonomi mereka karena politik sebagian besar didorong oleh ras dan agama, jelas Mumford.
Selain itu, politisi kerap tidak loyal kepada partainya dan "cukup senang" pindah partai, katanya.
"Salah satu jalan keluar utama dari kekacauan politik ini adalah untuk putaran pemilihan umum, dan kemudian setelah itu negosiasi tentang siapa yang bisa menjadi perdana menteri berikutnya."
"Dan jika pemilihan itu menghasilkan partai atau koalisi yang memiliki mayoritas yang jelas, maka akan ada lebih banyak pemerintahan yang stabil," kata Mumford.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)