Asia Tenggara Catat Angka Kematian Tertinggi di Dunia akibat Varian Delta Covid-19
Tingkat vaksinasi di Asia Tenggara sangat jauh dibandingkan dengan negara-negara di Eropa Barat dan Amerika Serikat.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asia Tenggara mencatat angka kematian tertinggi di dunia akibat varian Delta Covid-19.
Dalam dua minggu terakhir, Asia Tenggara mencatat sekitar 38.522 kematian akibat Covid-19 menurut data dari John Hopkins University.
Direktur Asia Pasific, Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (IFRC) Alexander Matheou mengatakan kenaikan kasus Covid-19 di Asia Tenggara terjadi karena varian Delta yang masih berlanjut.
"Kami khawatir dengan penyebaran virus yang terjadi mulai dari perkotaan hingga pedesaan akan mengakibatkan lagi banyak nyawa yang hilang karena distribusi vaksin yang belum merata," tuturnya dalam keterangan dikutip, Senin (23/8/2021).
Menurutnya, tingkat vaksinasi di Asia Tenggara sangat jauh dibandingkan dengan negara-negara di Eropa Barat dan Amerika Serikat.
Menurut Our World in Data Universitas Oxford, Kanada dan Spanyol telah menvaksinasi sekitar 64 persen populasinya lalu diikuti dengan Inggris sekitar 60 persen dari populasinya.
Sementara itu di Asia Tenggara, Malaysia baru memvaksinasi sekitar 34 persen populasinya, lalu di Indonesia sekitar 57 juta dari populasinya untuk vaksinasi pertama dan 31 juta untuk vaksinasi kedua (per tanggal 18 Agustus 2021), Filipina yang berada pada 11 persen, dan Vietnam dengan tingkat vaksinasi kurang dari 2 persen.
Baca juga: Lacak Penyebaran Varian Delta, 10 Provinsi Ini Diminta Tingkatkan Testing dan Tracing
Vietnam dan Thailand merupakan negara-negara yang mencatat angka kasus Covid-19 dan angka kematian tertinggi akibat virus COVID-19 di Asia Tenggara.
Di Indonesia Pemerintah mencatat sekitar 100 ribu angka kematian pada 22 Agustus 2021.
Tujuh dari 10 negara yang mengalami tingkat kematian tertinggi akibat virus Covid-19 berada di Asia dan Pasifik. Vietnam, Fiji, dan Myanmar menduduki peringkat kelima tertinggi menurut Our World in Data.
"Kita harus mengupayakan agar negara-negara yang memiliki dosis vaksin berlebih untuk dapat membantu distribusi dosis vaksin ke negara-negara di Asia Tenggara. Kita juga membutuhkan dukungan dari pemerintah dan produsen vaksin untuk meningkatkan kapasitas produksi dan teknologi," kata Alexander.
"Beberapa minggu kedepan adalah masa yang kritis untuk meningkatkan perawatan, pemeriksaan, serta vaksinasi di Asia Tenggara dengan menargetkan 70-80 persen tingkat vaksinasi jika ingin menang melawan varian-varian baru dan pandemi global ini," tuturnya.
Hingga tingkat vaksinasi berada pada angka yang optimal maka upaya melanjutkan peningkatan kesadaran terkait implementasikan protokol kesehatan 6M sangatlah penting.