Manusia Tertinggi di Amerika Serikat Telah Meninggal pada Usia 38, Selamat Jalan Igor Vovkovinskiy
Igor Vovkovinskiy, pria tertinggi Amerika Serikat telah meninggal dunia pada Jumat (20/8/2021) lalu.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, MINNESOTA- Igor Vovkovinskiy, pria tertinggi Amerika Serikat telah meninggal dunia pada Jumat (20/8/2021) lalu.
Pria yang memiliki postur setinggi 7 kaki 8 inci atau 2 meter 35 senti itu telah meninggal karena masalah jantung pada usia 38 tahun, demikian pernyataan ibunya, Svetlana Vovkovinska di akun Facebook.
Igor Vovkovinskiy, pria kelahiran Ukraina memiliki kondisi yang disebut gigantisme hipofisis yang menyebabkan sekresi hormon pertumbuhan yang berlebih.
Ibunya, yang mengatakan putranya meninggal pada hari Jumat di Minnesota, telah membawanya dari rumah mereka di Ukraina pada tahun 1989 untuk mendapatkan perawatan medis di Mayo Clinic di negara bagian AS utara.
Dua operasi telah menyelamatkan hidupnya tetapi gagal menghentikan pertumbuhannya.
Pada usia 27, Guinness World Records menyatakan Vovkovinskiy sebagai manusia tertinggi di Amerika Serikat.
Dalam acara kontes lagu Eurovision edisi 2013, Vovkovinskiy berjalan di atas panggung sambil menggendong penyanyi Ukraina, Zlata Ognevich, dalam pelukannya.
Si penyanyi tampak kecil mungil, dibandingkan dengan Igor Zlata terlihat seperti boneka.
Vovkovinskiy menikmati momen selebritas lainnya pada tahun 2009 ketika presiden Barack Obama saat itu melihatnya menjulang di atas kerumunan.
Di sebuah rapat umum politik. Vovkovinskiy mengenakan T-shirt yang menyebutnya "Pendukung Obama Terbesar di Dunia". Dia berjabat tangan dengan politisi itu.
Dalam Guinness World Records mengatakan orang tertinggi di dunia sekarang adalah seorang pria Turki bernama Sultan Kosen, yang tingginya 8 kaki 2 inci (2,51 meter).
Pria tertinggi dalam sejarah modern AS adalah Robert Wadlow, yang tingginya 8 kaki 9 inci (2,72 meter).
Dia juga menderita gangguan hormon pertumbuhan, dan meninggal pada tahun 1940 pada usia 22 tahun.
Igor Vovkovinskiy pernah muncul di "The Dr. Oz Show" dan dipanggil oleh Presiden Barack Obama selama kampanye pada tahun 2009