Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bandara Kabul Diserang Teroris, Amerika Ternyata Sempat Mengendus Ancaman Serangan

AS sempat memprediksi Bandara Kabul diserang teroris berubah menjadi nyata, kini ada ratusan orang tewas akibat ledakan bom.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Bandara Kabul Diserang Teroris, Amerika Ternyata Sempat Mengendus Ancaman Serangan
AFP
Taliban menunggu di pikap di luar rumah sakit saat sukarelawan membawa korban luka-luka dari ledakan bom di bandara Kabul, Kamis (27/8/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Amerika Serikat sempat melacak adanya potensi serangan teroris di Afghanistan di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul dari kelompok ISIS-K, musuh bebuyutan Taliban, pada Kamis (19/8/2021) lalu.

Hal tersebut disampaikan oleh Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan kepada NBC Nightly News.

Dilansir dari Reuters, Sullivan sempat mengatakan untuk mengeluarkan warga Amerika dari Afghanistan adalah operasi yang berisiko.

Baca juga: AS Bersiap Hadapi Serangan Baru ISIS-K di Kabul, Biden: Kami akan Memburumu dan Membuatmu Membayar

Baca juga: ISIS-K Lakukan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul dan Musuhi Taliban, Seberapa Berbahaya Mereka?

Namun, ia akan berupaya keras mencari cara alternatif untuk membawa orang Amerika, Afghanistan, dan warga negara ketiga ke bandara dengan selamat.

"Salah satu yang sangat kami fokuskan adalah potensi serangan teroris oleh kelompok seperti ISIS-K, yang tentu saja adalah musuh bebuyutan Taliban, jadi kami akan terus bekerja untuk meminimalkan risiko dan maksimalkan jumlah orang di pesawat," kata Sullivan.

Personel keamanan Afghanistan memeriksa lokasi sehari setelah ledakan bom mobil di dekat reruntuhan di Kabul pada 4 Agustus 2021.
Personel keamanan Afghanistan memeriksa lokasi sehari setelah ledakan bom mobil di dekat reruntuhan di Kabul pada 4 Agustus 2021. (Wakil KOHSAR / AFP)

Para pejabat AS mengatakan, mereka bekerja sepanjang waktu untuk mengevakuasi orang Amerika dari Afghanistan.

Tetapi, situasi keamanan di lapangan ditemukan banyak rintangan, mengingat adanya kelompok-kelompok seperti ISIS-K.

BERITA REKOMENDASI

Sullivan mengatakan, tidak jelas berapa banyak orang Amerika yang masih berada di Afghanistan.

Baca juga: Biden Bersumpah Memburu Pengebom di Luar Bandara Kabul, ISIS-Khorasan Klaim Bertanggung Jawab

Baca juga: Ledakan Bom di Bandara Kabul Diyakini Dilakukan oleh ISIS-K, Biden: Kami akan Buat Kalian Membayar

Tetapi, pemerintahan Biden berkomitmen untuk membawa orang Amerika mana pun yang ingin pergi dapat menghubungi pejabat AS ke dalam pesawat.

"Kami sekarang telah menjalin kontak dengan Taliban untuk memungkinkan perjalanan orang yang aman ke bandara dan itu bekerja saat ini untuk membuat orang Amerika dan Afghanistan berisiko ke bandara," kata Sullivan.

"Karena itu, kita tidak bisa mengandalkan apa pun," tambahnya.

Taliban menunggu di pikap di luar rumah sakit saat sukarelawan membawa korban luka-luka dari ledakan bom di bandara Kabul, Kamis (27/8/2021).
Taliban menunggu di pikap di luar rumah sakit saat sukarelawan membawa korban luka-luka dari ledakan bom di bandara Kabul, Kamis (27/8/2021). (AFP)

Untuk itu, Sullivan menambahkan, pemerintah masih akan terus bekerja keras untuk meminimalkan risiko.


Sekaligus memaksimalkan jumlah orang di pesawat.

Setelah adanya potensi serangan, warga Amerika yang mencoba pergi dari Afghanistan disarankan tidak melakukan perjalanan ke bandara Kabul.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas