Drone AS Ledakkan Kendaraan Rombongan Pembom ISIS-K, Tiga Anak-anak Tewas
Serangan pesawat tak berawak AS meledakkan sebuah kendaraan yang membawa beberapa pembom bunuh diri dari ISIS-K pada Minggu (29/8/2021).
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
"Ledakan sekunder yang signifikan dari kendaraan menunjukkan adanya sejumlah besar bahan peledak," tambahnya.
Serangan ini terjadi dua hari setelah bom bunuh diri yang dilakukan ISIS-K di luar bandara, menewaskan sedikitnya 169 warga Afghanistan dan 13 anggota militer AS.
AS kemudian membalas serangan ini dengan mengirim pesawat tak berawak pada Sabtu yang diklaim menewaskan dua anggota ISIS.
ISIS-K, afiliasi IS (Islamic State) di Suriah dan Irak sebelumnya kerap melakukan penyerangan yang menargetkan minoritas Syiah di Afghanistan.
Pada 2020 lalu, kelompok ini menyerang rumah sakit bersalin di Kabul hingga menewaskan wanita dan bayi yang baru lahir.
Taliban sendiri telah lama berperang melawan ISIS-K dan berjanji tidak membiarkan Afghanistan menjadi basis serangan teror.
Taliban Ambil Alih Bandara
Penyerangan ini terjadi dua hari sebelum AS mengakhiri penerbangan evakuasi yang mengangkut lebih dari 114.000 warga Afghanistan.
Tepat pada 31 Agustus nanti, AS akan resmi menarik semua pasukannya dan mengakhiri perang terpanjang Amerika di Afghanistan selama 20 tahun.
Departemen Luar Negeri AS merilis pernyataan yang ditandatangani oleh sekitar 100 negara, NATO, dan Uni Eropa, mengatakan mereka telah menerima "jaminan" dari Taliban bahwa orang-orang dengan dokumen perjalanan masih dapat meninggalkan negara itu.
Taliban mengatakan, mereka akan mengizinkan perjalanan udara setelah penarikan AS selesai pada Selasa (31/8/2021).
Kelompok yang kembali berkuasa di Afghanistan ini juga akan mengambil alih bandara.
Diketahui mulai Kamis lalu, Taliban meningkatkan keamanan di sekitar bandara pasca bom bunuh diri.
Baca juga: Detik-detik AS Resmi Keluar dari Afghanistan, Taliban Bersiap Mengambil Alih Bandara Kabul
Baca juga: Drone AS Serang Mobil ISIS yang Berisi Bahan Peledak di Dekat Bandara Kabul Afghanistan
Disaat ribuan warga Afghanistan ingin pergi, Taliban menjanjikan jaminan dan meminta mereka untuk tetap tinggal membangun negara.
Diketahui banyak warga Afghanistan yang berusaha ke luar negeri sejak Taliban berkuasa kembali pada awal bulan ini.
Masyarakat takut dengan Taliban yang menerapkan aturan keras Islam seperti di tahun 1996 hingga 2001.
Ada juga yang takut akan diburu karena pernah bekerja untuk melawan kelompok itu atau kepada pihak asing.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)